Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristek/Kepala BRIN Hadir Virtual di Simposium Internasional XII PPI Dunia

Lailatul Mukarromah - Rabu, 19 Agustus 2020 - 23:21 WIB

Rabu, 19 Agustus 2020 - 23:21 WIB

13 Views

Jakarta, MINA – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro hadir sebagai pembicara dalam webinar Simposium Internasional XII Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia bertajuk ‘Meneropong Kesempatan Pemuda Pasca Pandemi Covid-19’ secara daring, Selasa (18/8).

Menteri Bambang dalam paparannya menyampaikan bahwa perubahan pola kerja masyarakat dalam penyesuaian tatanan kebiasaan baru memaksa penerapan transformasi digital dalam kaitannya dengan era revolusi industri 4.0 semakin tidak terhindarkan.

“Saat ini kita sedang mengalami cobaan, tetapi cobaan ini ‘memaksa’ kita untuk lebih cepat melakukan transformasi digital dan lebih cepat melakukan adaptasi revolusi industri ke-4. Ketika nanti pasca pandemi, kita sudah berada dalam kondisi dimana transformasi digital seharusnya menjadi hal yang mainstream, jadi bukan kegiatan sampingan dan alternatif,” ujar Menteri Bambang.

Menghadapi kondisi tatanan kebiasaan baru dan revolusi industri 4.0 pasca pandemi, Menteri Bambang menjelaskan diperlukan peningkatan kemampuan akan ‘literasi baru’ agar menjadi individu yang unggul. Literasi baru yang dimaksud tersebut terdiri dari literasi data, literasi teknologi, literasi manusia, dan pembelajar sepanjang hayat.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Tantangan akan kondisi saat ini, saran saya bagi setiap anda anggota PPI adalah tingkatkan selalu kemampuan akan literasi baru. Maksudnya pertama perkuat literasi anda di data, khususnya di data sains. Literasi teknologi, kemampuan penguasaan teknologi digital atau ICT,” ucapnya.

“Kemudian literasi terhadap manusianya, bagaimanapun individu yang menjadi pemimpin yang baik adalah yang mampu mempunyai akan literasi terhadap sesama manusia. Dan jadilah pembelajar sepanjang hidup, orang yang sukses adalah orang yang tidak mau berhenti belajar,” tambahnya.

Menteri Bambang juga mengungkapkan, selain kemampuan literasi baru tersebut, dibutuhkan karakter yang mencerminkan 6C.

“Karakter anda harus mencerminkan 6C, yaitu collaboration, critical thinking, creative, communication, computational thinking, dan compassion, katanya.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Menteri Bambang mengatakan, harus mempunyai cara berpikir kritis yang kreatif berinovatif. Kemudian cara bekerja yang komunikatif dan kolaboratif, tidak bisa satu orang memecahkan semua hal dan kita harus bekerjasama. Sarana bekerja yang memanfaatkan teknologi informasi. Serta cara hidup di dunia yang bertanggungjawab akan sosialnya dan personal yang merupakan bagian dari compassion itu sendiri.

Dengan memiliki kemampuan dan karakter tersebut, Ia optimis pemuda Indonesia sebagai manusia abad 21 akan mampu menjadi individu yang unggul dalam menghadapi segala tantangan zaman dalam rangka mewujudkan target Indonesia Maju tahun 2045. (R/R11/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia