Riyadh, MINA – Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, drone yang menyerang instalasi minyak Saudi Aramco telah menyebabkan gangguan sekitar 5,7 juta barel dalam pasokan minyak mentah dan mengancam ekonomi dunia.
Pangeran Abdulaziz mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada SPA, sebagai akibat dari tindakan itu, produksi minyak di Abqaiq dan Khura, tempat dua fasilitas pabrik minyak Aramco, dihentikan sementara. Perkiraan menunjukkan bahwa 50 persen dari produksi perusahaan telah terganggu.
Pangeran Abdulaziz mengatakan, sebagian dari penurunan tersebut akan dikompensasikan kepada klien melalui cadangan, demikian Arab News melaporkan.
Menteri yang baru ditunjuk tersebut mengkonfirmasi tidak ada cedera pada staf di lokasi yang ditargetkan. Ia menambahkan bahwa perusahaan masih menghitung kerusakan yang ditimbulkan.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ledakan terjadi pada pukul 3:31 dan 3:42 dini hari waktu Saudi di dua lokasi, keduanya di Provinsi Eastern, menyebabkan kebakaran hebat yang kemudian dapat dikendalikan oleh petugas layanan darurat.
Pemberontak Houthi Yaman telah mengklaim bertanggung jawab dan mengatakan bahwa mereka melakukan serangan dengan 10 drone. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah