Jakarta, 29 Muharram 1437/11 November 2015 (MINA) – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menawarkan investasi di sektor industri kelautan dan perikanan kepada sepuluh negara asing dalam Indonesian Fisheries Investment Forum 2015.
Perwakilan sepuluh negara tersebut antara lain Duta Besar negara Amerika Serikat, Perancis, Portugal, Jerman, Norwegia, Spanyol, Inggris, Denmark, Australia, dan Jepang, demikian siaran pers Info Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Dalam membangun industri kelautan dan perikanan yang kuat, butuh investasi baru yang memungkinkan industri perikanan dapat meningkatkan tingkat produksi. Selain itu, industri tersebut bisa menurunkan biaya produksi, mengembangkan produk dan jasa baru, serta meningkatkan kualitas produk ke pasar baru,” kata Susi dalam sambutannya, Rabu (11/11).
Tujuan utama investasi untuk mendukung kebijakan kenaikan nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan Indonesia. Susi mengatakan industri di sektor kelautan dan perikanan diharapkan tumbuh di atas tujuh persen sehingga dapat memberikan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Susi menambahkan, pemerintah menyadari salah satu strategi utama untuk membangun industri kelautan dan perikanan adalah masuknya investasi baru. Namun, katanya, investasi yang masuk tentunya harus memperhatikan kelestarian sumber daya alam, menjaga ekosistem, keberlangsungan stok ikan, serta selaras dengan berbagai kebijakan pemerintah.
Menurut Susi, investasi berkelanjutan bisa berasal dari sektor hilir, seperti pembangunan fasilitas pendingin (cold storage), pembangunan unit pengolahan ikan dan industri turunan lainnya. Nilai pertumbuhan ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat mencapai 7 persen, sehingga KKP menargetkan nilai investasi kelautan dan perikanan pada 2016 sampai 2019 meningkat menjadi Rp 95 triliun.
Susi mengatakan investasi di sektor kelautan dan perikanan saat ini masih terpusat di pulau Jawa. Padahal, potensi investasi kelautan dan perikanan di wilayah Indonesia Timur dan Tengah masih terbuka lebar.
Untuk itu, sangat penting mengarahkan investasi yang ada untuk dikembangkan ke pulau-pulau lain di luar Jawa. “Kita perlu mengembangkan pulau lain. Karena laut Indonesia sangat luas. Investasi perlu diarahan juga ke pulau-pulau lainnya,” ujar Susi.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Sehingga, menurutnya, tak sia-sia kiranya bagi investor bila mau mengembangkan investasinya di luar pulau jawa.(T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon