Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mewaspadai Tipu Daya Iblis

Bahron Ansori - Sabtu, 22 Juni 2024 - 07:27 WIB

Sabtu, 22 Juni 2024 - 07:27 WIB

30 Views

Oleh Bahron Ansori, wartawan Kantor Berita MINA

Ibnu al-Qayyim dalam kitabnya, Ighathat al-Lahfan min Masa’id al-Shaytan menjelaskan, salah satu cara utama Iblis menggoda manusia adalah dengan menghiasi perbuatan dosa sehingga tampak indah dan menarik. Ini membuat manusia merasa bahwa dosa itu bukanlah sesuatu yang buruk.

Sementara Imam Al-Ghazali, dalam Ihya’ Ulum al-Din, Al-Ghazali menyebutkan Iblis sering mengadu domba dan memecah belah umat manusia, terutama dalam komunitas muslim. Iblis berusaha menimbulkan konflik dan perpecahan dengan menyebarkan fitnah dan kebencian di antara mereka.

Bentuk Tipu Daya Iblis

Baca Juga: Keutamaan Al-Aqsa dalam Islam, Sebuah Tinjauan Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis

Tipu daya Iblis bisa dalam berbagai bentuk yang sering kali tersamar dan sulit dikenali. Berikut adalah beberapa bentuk umum dari tipu daya Iblis yang mesti diketahui oleh setiap muslim agar bisa terhindar darinya.

Pertama, godaan terhadap nafsu.

Dalam hal ini bisa berbentuk, hawa nafsu dan keinginan berlebihan: Iblis sering menggoda manusia melalui nafsu seperti keinginan berlebihan akan harta, kekuasaan, dan kesenangan duniawi. Selain itu ada juga godaan seksual yang membuat manusia terjerumus dalam perbuatan zina atau hubungan di luar nikah.

Kedua, kebohongan dan fitnah.

Baca Juga: Selamatkan Palestina sebagai Tanggung Jawab Kemanusiaan Global

Mendorong manusia untuk berbohong atau menyebarkan fitnah yang dapat merusak hubungan antar manusia. Selain itu menebar keraguan untuk membuat seseorang ragu akan kebenaran ajaran agama atau keyakinan mereka.

Ketiga, kesombongan dan keangkuhan.

Iblis akan membisikkan di telinga manusia bahwa ia lebih baik dari orang lain. Membisikkan perasaan superioritas sehingga seseorang merasa lebih baik dari yang lain adalah bagian dari tipu daya Iblis. Kesombongan terhadap diri ini mengakibatkan manusia merasa tidak memerlukan Tuhan atau meremehkan ajaran agama.

Keempat, kemalasan dan kelalaian dalam ibadah.

Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim

Tipu daya iblis dalam hal ini adalah menunda-nunda melaksanakan ibadah. Iblis menggoda manusia menunda shalat, membaca Al-Qur’an dan beramal kebaikan. Bentuk lain dari tipu daya Iblis dalam kemalasan adalah mengabaikan kewajiban sehingga membuat seseorang merasa malas atau tidak bersemangat dalam menjalankan kewajiban agama.

Kelima, permusuhan dan perpecahan.

Iblis mengadu domba sehingga membuat manusia saling membenci dan bermusuhan, baik dalam keluarga, masyarakat, atau umat beragama. Selain itu, memecah belah umat sehingga umat semakin lemah dan merasa kelompoknyalah yang lebih baik dari yang lain.

Keenam, menyamar sebagai kebaikan.

Baca Juga: Bantuan Pangan untuk Palestina

Iblis membuat dosa seolah kebaikan, padahal itu adalah kebaikan palsu. Menyamar sebagai niat baik yang sebenarnya adalah tipu daya untuk mencapai tujuan jahat. Selain itu Iblis juga membuat bid’ah dengan cara memunculkan praktek-praktek ibadah baru yang menyimpang dari ajaran asli agama.

Ketujuh, merusak akhlak dan moral.

Mendorong perbuatan maksiat, menggoda untuk melakukan perbuatan dosa seperti mencuri, merokok, minum alkohol, atau berjudi. Selain itu, merusak akhlak dan mengajak manusia untuk bersikap tidak jujur, tidak adil, atau berperilaku buruk lainnya.

Kedelapan, menghiasi perbuatan dosa.

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

Iblis membuat dosa terlihat menarik. Menggoda manusia dengan memperindah dosa sehingga tampak menarik dan sulit dihindari. Iblis juga mengaburkan batasan antara haq (kebenaran) dan kebatilan, sehingga membuat manusia merasa bahwa perbuatan dosa adalah sesuatu yang biasa atau bahkan baik.

Kesembilan, mempermainkan pikiran dan perasaan.

Dalam hal ini tipu daya iblis membuat orang jadi depresi dan putus asa. Akibatnya orang yang depresi dan putus asa merasa tidak berharga sama sekali sehingga menjauh dari Tuhan. Selain itu Iblis juga menyemai dan menanamkan keraguan serta ketakutan yang berlebihan sehingga menghalangi seseorang untuk berbuat baik.

Kesepuluh, menjauhkan dari kebaikan.

Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina

Di antara bentuk menjauhkan seseorang dari kebaikan adalah dengan cara menghindari amal saleh. Iblis menggoda untuk tidak melakukan perbuatan baik. Iblis juga menghalangi seseorang untuk menuntut ilmu yang bermanfaat atau mengamalkannya.

Tipu daya Iblis sangat beragam dan sering kali terselubung dalam hal-hal yang tampak biasa atau bahkan baik. Oleh karena itu, kewaspadaan, pengetahuan, dan kekuatan iman sangat penting untuk mengenali dan menghindari berbagai bentuk tipu daya ini.

Cara menghindari tipu daya Iblis

Menjaga diri dari tipu daya Iblis adalah tema yang sering dibahas dalam berbagai tradisi agama dan spiritual. Berikut adalah beberapa cara yang sering disarankan untuk mewaspadai dan menghindari tipu daya iblis.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23]  Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran

  1. Berpegang Teguh pada Iman
  • Pahami ajaran agama. Memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan benar membantu seseorang untuk mengenali dan menghindari tipu daya.
  • Shalat dan ibadah rutin. Melakukan ibadah secara rutin seperti shalat, puasa, dan membaca kitab suci menjaga hati dan pikiran tetap fokus pada Tuhan.
  1. Peningkatan Pengetahuan
  • Belajar dari kitab suci. Membaca dan memahami isi kitab suci serta tafsirnya dapat membantu mengenali tipu daya iblis.
  • Berguru kepada ulama atau tokoh spiritual. Mendapatkan bimbingan dari orang yang berilmu dan berpengalaman dapat membantu memperkuat keimanan.
  1. Menjaga Kebersihan Hati
  • Berakhlak mulia. Menjaga sikap dan perilaku yang baik seperti jujur, sabar, dan rendah hati.
  • Menghindari dosa. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa seperti berbohong, mencuri, atau berbuat curang.
  1. Berdoa dan Memohon Perlindungan
  • Doa perlindungan. Memanjatkan doa yang memohon perlindungan dari Tuhan agar dijauhkan dari tipu daya iblis.
  • Zikir dan istigfar. Berzikir dan memohon ampunan secara rutin membantu membersihkan hati dan pikiran.
  1. Lingkungan yang Positif
  • Berkumpul dengan orang saleh. Mengelilingi diri dengan orang-orang yang memiliki iman dan akhlak baik membantu memperkuat diri.
  • Menghindari lingkungan negatif. Menghindari tempat dan situasi yang dapat mempengaruhi keimanan dan kebaikan.
  1. Kontrol Diri dan Pikiran
  • Mengendalikan nafsu. Belajar untuk mengendalikan nafsu dan keinginan yang bisa menjadi pintu masuk bagi tipu daya iblis.
  • Meningkatkan kesadaran diri. Selalu waspada dan introspeksi diri untuk mengetahui apakah ada pengaruh negatif yang merasuk.
  1. Tawakal dan Sabar
  • Tawakal. Menyerahkan segala urusan kepada Tuhan setelah berusaha semaksimal mungkin.
  • Sabar dalam ujian. Bersabar dalam menghadapi cobaan dan godaan sebagai bagian dari ujian kehidupan.

Ibn Taymiyyah dalam berbagai tulisannya, termasuk Majmu’ al-Fatawa, menekankan bahwa iblis sering memanfaatkan hawa nafsu manusia untuk menggoda mereka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat Islam. Iblis mengetahui titik lemah manusia dan menggunakan kelemahan itu untuk menjerumuskan mereka ke dalam dosa.

Menjaga diri dari tipu daya iblis membutuhkan usaha yang terus-menerus dalam meningkatkan iman, pengetahuan, dan akhlak. Dengan berpegang teguh pada ajaran agama, berdoa, dan menjaga lingkungan yang positif, seseorang dapat memperkuat diri dari godaan dan tipu daya iblis.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam, tak Ada Jejak Yahudi Sedikit Pun

Rekomendasi untuk Anda

A person looking out a window at a city
Kolom
Kolom
Khutbah Jumat
Kolom
Tausiyah