Quetta, 24 Muharram 1438/25 Oktober 2016 (MINA) – Sekelompok militan menyerang Pusat Pelatihan Polisi Pakistan di Quetta pada Senin malam (24/10).
Media Pakistan melaporkan, jumlah korban terluka 51 orang, dengan tiga orang dalam kondisi kritis. Sebanyak 44 polisi, 33 orang adalah taruna. Tiga militan juga tewas dalam serangan tersebut.
Sementara itu, sebanyak 200 dari 600 kader yang berada di asrama akademi tersebut, telah diselamatkan, demikian Indian Express memberitakannya yang dikutip MINA.
Penyerang dikabarkan masuk ke hostel pusat pelatihan dari gerbang depan dan melepaskan tembakan. Diduga militan juga menyandera beberapa personel polisi.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Lima atau enam militan menyerang asrama sekitar pukul 11.30 malam, menurut laporan Dawn.
Kepala paramiliter Korps Perbatasan Mayor Jenderal Sher Afgan mengatakan kepada wartawan bahwa para penyerang tampaknya berhubungan dengan militan di Afghanistan.
Dia mengatakan, banyak taruna yang tewas ketika penyerang dari kelompok Lashker-e-Jhangvi itu meledakkan bom rompinya.
Lashker-e-Jhangvi adalah kelompok afiliasi Al-Qaeda yang dilarang di Pakistan.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Sementara ketua partai politik Tehreek-e-Insaf yang juga mantan kapten tim nasional kriket Pakistan Imran Khan, mengutuk serangan itu dan menyebutnya “pengecut”.
Keadaan darurat telah dinyatakan di semua rumah sakit pemerintah di ibukota provinsi. Korban luka dibawa ke Rumah Sakit Sipil Quetta dan Kompleks Medis Bolan. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel