Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel Gelar Tur Pemukim Ilegal di Wilayah Suriah

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Sabtu, 12 April 2025 - 19:58 WIB

Sabtu, 12 April 2025 - 19:58 WIB

39 Views

Dataran Tinggi Golan. (Foto: Israel Tour Guide)

Damaskus, MINA – Militer Israel menyelenggarakan tur pendakian bagi para pemukim ilegal Israel di wilayah Suriah yang diduduki selama liburan Paskah.

Dikuip dari Quds News, tur yan digelar dua kali sehari di Dataran Tinggi Golan yang diperebutkan itu akan berlangsung selama sepekan mulai Ahad (13/4).

Tiket terjual habis dengan cepat. Para pemukim akan menyeberangi Dataran Tinggi Golan yang diduduki dalam kelompok-kelompok kecil dengan bus antipeluru ke wilayah Suriah yang baru-baru ini direbut setelah jatuhnya pemerintahan Assad, dengan pengawalan pasukan militer Israel.

Israel telah menduduki Dataran Tinggi Golan sejak 1967 dan kini menguasai ratusan kilometer persegi tanah Suriah.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Hanguskan 8.000 Lebih Hektar Lahan di Arizona

Tur itu akan mencapai hingga 2,5 km ke wilayah Suriah yang diduduki, dekat desa Maaraba.

Tur itu akan mencakup kunjungan ke Wadi al-Ruqad, anak sungai Yarmouk dan Terowongan Kereta Api Hejaz di sungai itu. Tur ini akan dipandu oleh tentara Israel, dengan peserta yang menerima izin khusus.

Keluarga akan diizinkan untuk mengikuti tur, yang juga akan mencakup Shebaa Farms, sebidang tanah Lebanon di perbatasan Lebanon-Suriah yang diduduki oleh Israel, di kaki Gunung Hermon.

Perjalanan tersebut telah diselenggarakan oleh Divisi ke-210 militer Israel, dewan regional Golan, pusat pendidikan agama Keshet Yehonatan, Sekolah Lapangan Golan yang peduli lingkungan, dan otoritas alam dan taman Israel, demikian dilaporkan surat kabar Yedioth Ahronoth.

Baca Juga: 22 Negara Desak Israel Buka Jalur Bantuan Masuk ke Gaza

Tur tersebut merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas, “Kembali ke Utara yang Lebih Aman”, setelah berakhirnya serangan Israel tahun lalu di Lebanon.

“Penting bagi kami untuk memulihkan warisan dan pariwisata di wilayah tersebut dan untuk menceritakan kisah pertempuran yang terjadi selama perang.” kata MIliter Israel, menanggapi pertanyaan dari surat kabar Israel Haaretz.

Militer mengklaim bahwa lawatan tersebut dilakukan “di dalam wilayah Israel”, bukan di Suriah, meskipun kunjungan tersebut dilakukan di zona penyangga demiliterisasi Dataran Tinggi Golan, yang secara internasional diakui sebagai wilayah Suriah.

Setelah jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad pada bulan Desember, pasukan Israel membombardir pangkalan militer di seluruh Suriah.

Baca Juga: Prancis Dukung Peninjauan Ulang Perjanjian UE-Israel Terkait Hak Asasi Manusia

Mereka juga telah maju melampaui zona penyangga demiliterisasi Dataran Tinggi Golan, menduduki Gunung Hermon dan wilayah strategis lainnya di dalam wilayah Suriah, yang melanggar perjanjian internasional tahun 1974.

Awalnya, pejabat keamanan yang dikutip di media Israel berbicara tentang pembentukan zona demiliterisasi sepanjang 15 km di Suriah dan “zona pengaruh” sepanjang 60 km di mana potensi ancaman dapat dipantau.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian menuntut “demiliterisasi penuh” di wilayah selatan Suriah.

Netanyahu mengatakan pasukan Israel akan tetap berada di wilayah Gunung Hermon dan zona penyangga Golan “tanpa batas waktu” dan tidak akan membiarkan tentara Suriah yang baru “memasuki wilayah selatan Damaskus”. []

Baca Juga: Iran: Kesepakatan Nuklir akan Tercapai jika AS Hentikan Taktik Intimidasi

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Partai Netanyahu Ajukan RUU untuk Labeli Qatar sebagai ‘Pendukung Terorisme’

Rekomendasi untuk Anda