Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel Gelar Tur Pemukim Ilegal di Wilayah Suriah

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 20 detik yang lalu

20 detik yang lalu

0 Views

Dataran Tinggi Golan. (Foto: Israel Tour Guide)

Damaskus, MINA – Militer Israel menyelenggarakan tur pendakian bagi para pemukim ilegal Israel di wilayah Suriah yang diduduki selama liburan Paskah.

Dikuip dari Quds News, tur yan digelar dua kali sehari di Dataran Tinggi Golan yang diperebutkan itu akan berlangsung selama sepekan mulai Ahad (13/4).

Tiket terjual habis dengan cepat. Para pemukim akan menyeberangi Dataran Tinggi Golan yang diduduki dalam kelompok-kelompok kecil dengan bus antipeluru ke wilayah Suriah yang baru-baru ini direbut setelah jatuhnya pemerintahan Assad, dengan pengawalan pasukan militer Israel.

Israel telah menduduki Dataran Tinggi Golan sejak 1967 dan kini menguasai ratusan kilometer persegi tanah Suriah.

Baca Juga: Ini Pandangan Prabowo Terhadap Kondisi Geopolitik Global

Tur itu akan mencapai hingga 2,5 km ke wilayah Suriah yang diduduki, dekat desa Maaraba.

Tur itu akan mencakup kunjungan ke Wadi al-Ruqad, anak sungai Yarmouk dan Terowongan Kereta Api Hejaz di sungai itu. Tur ini akan dipandu oleh tentara Israel, dengan peserta yang menerima izin khusus.

Keluarga akan diizinkan untuk mengikuti tur, yang juga akan mencakup Shebaa Farms, sebidang tanah Lebanon di perbatasan Lebanon-Suriah yang diduduki oleh Israel, di kaki Gunung Hermon.

Perjalanan tersebut telah diselenggarakan oleh Divisi ke-210 militer Israel, dewan regional Golan, pusat pendidikan agama Keshet Yehonatan, Sekolah Lapangan Golan yang peduli lingkungan, dan otoritas alam dan taman Israel, demikian dilaporkan surat kabar Yedioth Ahronoth.

Baca Juga: Putin Bertemu Utusan Khusus AS Bahas Solusi Koflik Ukraina

Tur tersebut merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas, “Kembali ke Utara yang Lebih Aman”, setelah berakhirnya serangan Israel tahun lalu di Lebanon.

“Penting bagi kami untuk memulihkan warisan dan pariwisata di wilayah tersebut dan untuk menceritakan kisah pertempuran yang terjadi selama perang.” kata MIliter Israel, menanggapi pertanyaan dari surat kabar Israel Haaretz.

Militer mengklaim bahwa lawatan tersebut dilakukan “di dalam wilayah Israel”, bukan di Suriah, meskipun kunjungan tersebut dilakukan di zona penyangga demiliterisasi Dataran Tinggi Golan, yang secara internasional diakui sebagai wilayah Suriah.

Setelah jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad pada bulan Desember, pasukan Israel membombardir pangkalan militer di seluruh Suriah.

Baca Juga: Menlu Sugiono: Indonesia Bersedia Berikan Perawatan Medis untuk Warga Palestina

Mereka juga telah maju melampaui zona penyangga demiliterisasi Dataran Tinggi Golan, menduduki Gunung Hermon dan wilayah strategis lainnya di dalam wilayah Suriah, yang melanggar perjanjian internasional tahun 1974.

Awalnya, pejabat keamanan yang dikutip di media Israel berbicara tentang pembentukan zona demiliterisasi sepanjang 15 km di Suriah dan “zona pengaruh” sepanjang 60 km di mana potensi ancaman dapat dipantau.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian menuntut “demiliterisasi penuh” di wilayah selatan Suriah.

Netanyahu mengatakan pasukan Israel akan tetap berada di wilayah Gunung Hermon dan zona penyangga Golan “tanpa batas waktu” dan tidak akan membiarkan tentara Suriah yang baru “memasuki wilayah selatan Damaskus”. []

Baca Juga: Lapangan Golf Trump Diserbu Aktivis, Ada Tulisan “Gaza Tidak untuk Dijual”

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Air Kolam Kedubes AS Memerah, Pemimpin Greenpeace UK Ditangkap Usai Aksi Protes Senjata ke Israel

Rekomendasi untuk Anda