Paris, MINA – Militer Prancis mengatakan pada Jumat (1/9), mereka siap untuk merespons jika ada ketegangan baru di Niger yang menargetkan fasilitas militer dan diplomatiknya di negara Afrika Barat yang dilanda konflik tersebut.
“Tentara Prancis siap merespons setiap ketegangan baru yang menargetkan fasilitas militer dan diplomatik Prancis di Niger,” kata Staf Umum Prancis kepada Anadolu melalui pernyataan tertulis.
Di tengah ketegangan yang meningkat dalam beberapa pekan setelah tergulingnya Presiden Niger Mohamed Bazoum yang terpilih secara demokratis, Kementerian Luar Negeri pemerintahan militer pekan lalu memberi waktu 48 jam kepada Duta Besar Prancis Sylvain Itte untuk “meninggalkan wilayah Niger.”
Duta Besar Itte menolak untuk mematuhi dan tetap pada jabatannya, sebuah tindakan yang dipuji oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca Juga: Presiden Brazil: Tak Ada Perdamaian di Dunia tanpa Perdamaian di Gaza
Otoritas militer Niger memerintahkan pengusiran Duta Besar Perancis hari Kamis dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri Perancis.
Itte “tidak lagi menikmati hak istimewa dan kekebalan yang melekat pada statusnya sebagai anggota staf diplomatik kedutaan,” kata administrasi militer.
Niger terjerumus ke dalam ketidakpastian pada tanggal 26 Juli ketika Jenderal Abdourahamane Tchiani, mantan komandan pengawal presiden, memimpin intervensi militer yang menggulingkan Presiden Bazoum. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Anak-Anak Gaza yang Sakit Dirujuk ke Yordania
Mi’raj News Agency (MINA)