Khartoum, MINA – Dewan militer Sudan mengatakan pada Rabu (5/6) para jenderal yang berkuasa siap untuk melanjutkan negosiasi dengan oposisi, setelah tiga hari penumpasan terhadap para demonstran prodemokrasi yang menewaskan 60 orang di seluruh negeri.
Kepala Dewan Militer Sudan, Jenderal Abdel-Fattah Burhan, mengatakan “tidak ada batasan” dalam pembicaraan dengan para pemimpin demonstrasi di balik protes jalanan berbulan-bulan.
“Kami membuka tangan untuk berunding dengan semua pihak … untuk kepentingan negara,” kata Burhan seperti dilansir Daily Sabah, seraya menambahkan mereka yang melakukan kekerasan terhadap demonstran di ibu kota Khartoum akan dimintai pertanggungjawaban.
Mohammed Yousef al-Mustafa, juru bicara Asosiasi Profesional Sudan, yang juga merupakan bagian dari aliansi dan yang memimpin demonstrasi, mengatakan para pemrotes “menolak keras” ajakan Burhan.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Ajakan ini tidak serius,” kata al-Mustafa kepada The Associated Press. “Burhan dan mereka yang di bawahnya telah membunuh orang Sudan dan masih melakukannya. Kendaraan mereka berpatroli di jalan-jalan, menembaki orang-orang.”
“Kami akan melanjutkan protes, perlawanan, pemogokan, dan pembangkangan sipil total kami,” tambahnya.
Burhan sebelumnya memutuskan negosiasi dan membatalkan semua poin yang disepakati antara militer dan Aliansi untuk Kebebasan dan Perubahan, yang mewakili para pengunjuk rasa. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza