
Api berkobar di wilayah selatan Suriah karena serangan bom dalam peperangan di negara itu. (Foto: AFP/Mohamad ABAZEED)
Damaskus, 10 Syawwal 1438/4 Juli 2017 (MINA) – Tentara Suriah pada hari Senin (3/7/2017) secara sepihak mengumumkan berhenti berperang di selatan negara itu, bertepatan dengan babak baru perundingan damai di ibukota Kazakhstan, Astana.
Pernyataan tersebut dipublikasikan oleh kantor berita nasional SANA yang mengatakan bahwa pertempuran akan berhenti di provinsi selatan Daraa, Quneitra, dan Sweida.
“Untuk mendukung proses perdamaian dan rekonsiliasi nasional, penghentian permusuhan berlangsung pada pukul 12:00 siang (dua hari) pada tanggal 2 Juli dan akan berlangsung sampai tengah malam pada tanggal 6 Juli,” kata pernyataan tersebut. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: UAE dan Yordania Kecam Pernyataan Permusuhan Netanyahu terhadap Qatar
Namun, penghentian itu tidak termasuk dengan pertempuran melawan kelompok militan Islamic State (ISIS).
Organisasi pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa pertempuran “hampir sepenuhnya dihentikan” di wilayah tersebut.
Sementara itu, Perundingan Astana dibuka pada hari Selasa (4/7/2017) dan diperkirakan akan berlangsung selama dua hari.
Daerah-daerah tersebut merupakan salah satu dari empat zona deeskalasi yang disepakati pada putaran terakhir perundingan di Astana pada bulan Mei.
Baca Juga: Serangan Israel di Doha Buat Qatar dan Negara Arab Merasa Dikhianati AS
Kekerasan menurun tajam di keempat zona tersebut dalam beberapa pekan pertama setelah kesepakatan diumumkan, tapi baru-baru ini meningkat di Daraa. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Kecam Serangan Israel ke Doha, Desak DK PBB Bertindak