Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minta Didoakan Orang Shaleh

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 28 September 2016 - 16:12 WIB

Rabu, 28 September 2016 - 16:12 WIB

456 Views

Oleh: Munif Nasir, Waliyul Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jawa Barat

Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Usair bin Jabir bahwa ketika Khalifah Umar bin Khattab bertemu rombongan haji dari Yaman dia selalu bertanya kepada mereka, “Apakah Uwais bin Amir ikut dalam rombongan kalian?”

Hingga akhirnya Umar bertemu dengan Uwais dan bertanya kepadanya, “Apakah kamu Uwais bin Amir?” Uwais menjawab, “Ya.” Umar bertanya lagi, “Kamu berasal dari Murad di Qaran?” Uwais menjawab, “Ya, benar.”

Umar bertanya, “Apakah kamu pernah sakit kusta lalu sembuh kecuali tersisa sebesar uang dirham pada dirimu?” Uwais menjawab, “Benar.” Umar bertanya lagi, “Apakah ibumu masih ada?” Uwais menjawab, “Ya, ibu saya masih ada.”

Baca Juga: Islam Mengatur Peperangan, Membangun Perdamaian

Khalifah lalu berkata, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman. Ia berasal dari Murad di Qaran. Ia pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham. Ibunya masih hidup dan ia selalu berbakti kepadanya. Kalau ia bersumpah dengan nama Allah, niscaya akan dikabulkan sumpahnya. Maka jika kamu dapat meminta agar ia berkenan memohonkan ampunan untukmu, maka lakukanlah!”

“Maka itu wahai Uwais, mohonlah ampunan untukku.” Lalu Uwais pun memohonkan ampun untuk Umar bin Khattab.

Pada tahun berikutnya, ada seorang Amir di Kuffah yang mampir menemui Khalifah Umar bin Khattab usai melaksanakan ibadah haji. Lalu Umar ingat akan Uwais dan menanyakan kabar Uwais kepadanya. Pejabat itu menjawab, “Aku biarkan Uwais tinggal di rumah sempit dan sederhana.”

Lalu Umar menyampaikan sabda Rasulullah tentang Uwais kepada pejabat itu sebagaimana pernah disampaikan kepada Uwais saat bertemu setahun lalu.

Baca Juga: Memahami Makna Hidup Berjama’ah

Setelah mendengar penuturan Umar, ia bergegas pulang ke Kufah dan langsung menemui Uwais dan berkata kepadanya, “Wahai Uwais mohonkanlah ampunan untukku.” Uwais bin Amir dengan perasaan heran menjawab, “Bukankah kamu baru saja pulang dari perjalanan ibadah haji di Mekkah? Maka seharusnya engkau yang memohonkan ampunan untukku.”

Pejabat itu bersikeras dan berakata, “Mohonkanlah ampunan untukku hai Uwais.”

Kemudian Uwais bertanya, “Apakah engkau telah bertemu dengan Khalifah Umar bin Khattab di Madinah?”

Pejabat Kufah itu menjawab, “Ya. Aku aku telah bertemu dengannya.”

Baca Juga: Larangan Memberikan Loyalitas dan Pertemanan dengan Yahudi

Akhirnya Uwais pun memohonkan ampun memohonkan ampun untuknya.

Meskipun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah menyebutkan Umar sebagai salah satu di antara sepuluh sahabat calon penghuni surga. Namun ia berusaha keras untuk minta orang shaleh memohonkan ampun untuknya. Demikian juga yang dilakukan Amir Kufah tersebut meskipun Allah menjanjikan ampunan kepada orang-orang yang telah melaksanakan ibadah haji.

Tidak ada salahnya kita semua, termasuk yang selesai menunaikan ibadah haji untuk datang kepada orang-orang shaleh dan mohon kepadanya untuk memintakan ampun kepada Allah. Karena kita tidak tahu amalan dan doa siapa yang menyebabkan kita diampuni dosanya. Wallahu a’lam. (Mnf/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Bahaya Sifat Egois

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Tausiyah
Tausiyah
Sosok