Jakarta, MINA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyambut silaturahmi Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayyed di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (11/7) siang.
“Pertemuan membahas sejumlah isu mulai dari moderasi keagamaan, pendidikan, hingga kemanusiaan selama dua jam, mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Haedar mengatakan, hubungan antara Muhammadiyah dengan Al Azhar memiliki sejarah panjang. Para tokoh-tokoh Muhammadiyah belajar dan mengembangkan, serta mengimplementasikan pikiran yang diperoleh saat studi di Al Azhar.
“Kiai Ahmad Dahlan juga memperoleh inspirasi dari Muhammad Abduh yang tidak lain adalah Syekh Al-Azhar. Yang kedua juga banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah Kiai Mas Mansur yang terbilang empat serangkai, tokoh nasional yang juga Ketua PP Muhammadiyah juga lulusan Al Azhar,” kata Haedar.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
“Biarpun kami punya hotel di Yokyakarta dan Malang, dan seterusnya, kami menerima (Grand Syekh) di gedung ini untuk (menunjukkan) hubungan antara kami dengan Al Azhar itu seperti kekeluargaan dan tidak terlalu formalistik,” jelas Haedar.
Haedar mengatakan, Grand Syekh menekankan pentingnya prinsip wasathiyah (moderasi beragama) yang berakar pada ajaran agama masing-masing. Bagi Islam, kata Grand Syekh, prinsip beragama itu merujuk pada Al Qur’an dan As Sunnah, dan tidak boleh ingkar dari sunnah.
“Banyak hal substansial dari Al Qur’an yang memerlukan penjelasan dari As Sunnah,” kata dia. Haedar mengatakan bahwa Grand Syekh juga menyoroti pentingnya ilmu dirasah Islamiyah yang sangat mendalam dan kompleks.
Ia menyebutkan, umat Islam memiliki perangkat ilmu yang sangat kokoh dan teruji dalam sejarah, termasuk ilmu hadis. “Untuk mencapai kebenaran satu hadis saja, penelitian sanad dan periwayatannya sangat detail. Tidak ada sub ilmu yang begitu kompleks, selain ilmu hadis,” katanya.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Muhammadiyah dan Al Azhar juga bersepakat memperkuat nilai-nilai Islam berkemajuan, tidak hanya soal penyebaran nilai-nilai wasathiyah.
“Al Azhar dan Muhammadiyah itu perlu terus meningkatkan kerja sama, bukan hanya dalam hal wasatiyah, tetapi membawa kemajuan umat Islam,” kata dia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga