Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muharram Marketing Festival 2021 Bahas Pemasaran Islami Industri Fashion dan Kosmetik

Rana Setiawan - Selasa, 31 Agustus 2021 - 03:49 WIB

Selasa, 31 Agustus 2021 - 03:49 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Di tengah kegelisahan industri manufaktur yang sedikit goyah karena melemahnya kondisi ekonomi negara, industri kosmetik dan busana justru tumbuh pesat mengikuti tren yang berkembang di masyarakat.

Mengusung topik tersebut, MarkPlus Islamic menghadirkan Muharram Marketing Festival 2021 yang diadakan secara virtual melalui Zoom dan kanal Youtube Marketeers TV.

Sesi talkshow hari  Senin (30/8), membahas seputar update terkini industri dan bisnis kosmetik dan perawatan, fashion, buku, dan pendidikan Islami di Indonesia serta potensi pengembangan dan strategi bisnisnya di masa depan.

Dimoderatori oleh H.Taufik selaku CEO MarkPlus Islamic dan Deputy Chairman MarkPlus, Inc., webinar ini menghadirkan lebih dari 100 peserta dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Shandy Purnamasari selaku Founder MS Glow mengawali diskusi dengan mengungkap potensi pasar kosmetik halal di industri kecantikan.

“Kita sangat men-support pasar produk halal, saat ini untuk tren halal product itu sangat meningkat, banyak ingredients Islami seperti saffron, zam-zam, mulai digunakan di skincare dan MS Glow mendukung program tersebut.”

Finally merek-merek lain juga yang konsepnya ga halal ikutan juga karena di 2020 sendiri Muslim di Indonesia 87%, ada peningkatan, di sini kita ingin membuat produk yang aman dan halal untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini,” ungkap Shandy membuka diskusi Muharram Marketing Festival 2021, Senin.

Turut dihadiri oleh Tania Ray Mina selaku Co-Founder & Head of Product Development Zam Cosmetic, pihaknya mengulas strategic storytelling melalui konten yang dikembangkan di sosial media Zam Cosmetic.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Kita membuat konten tidak hanya photoshoot yang kemudian mencari model dengan latar belakang berbeda, tapi kami menceritakan background setiap model dan dikemas dalam cerita yang membuat Zam itu dekat dengan mereka.”

“Jadi kami tampilkan cerita tentang diversity, empowerment terhadap woman. Zam lahir dari wanita yang keseluruhannya memiliki inisiatif untuk berkarya. Jadi konten terhadap brand yang kita jual memang harus selalu punya cerita sehingga customer merasa dekat dan relate di kondisi saat itu,” jelas Tania.

Sementara itu, hadir dari industri fashion, Haykal Kamil sebagai CEO PT Kals Corpora
Indonesia menyatakan adanya potensi yang besar bagi industri ini di masa krisis.

Sejalan dengan permintaan yang tinggi dari para konsumen, Haykal menerapkan Strategi kolaborasi untuk mempertahankan mereknya agar tetap bertahan.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

“Kita sadar untuk terus relevan kita nggak kuat dengan satu public figure seperti Zaskia Adya Mecca, jadi kita fikir kita harus siapkan ke market-market yang beda, kita kolaborasi dengan berbagai influencer dan kita memperkuat digital marketing,” ujar Haykal.

Extraordinary menjadi kata yang digunakan Haykal dalam menggambarkan strategi
kolaborasinya, tak hanya tertuju pada publik figur saja seperti Cut Meyriska, Ratna Galih, dan Marsha Natika, bahkan kerjasama yang dilakukan Kals Corporate dilakukan secara lintas industri seperti dengan Geprek Bensu, Glade, dan Maybelline.

Menutup diskusi hari ini, Helma Agustiawan S.MB – Direktur Internasional dan Hubungan Antar Lembaga PT Soka Cipta Niaga yang bergerak di bidang inner fashion, kaus kaki, dan sarung tangan menyatakan tantangan pemasaran Islami yang halal dan eco-friendly atau ramah lingkungan perlu diterapkan.

“Yang seharusnya disampaikan itu tidak hanya halalnya, tapi juga eco-friendly. Jika melihat bahasa komunikasinya adalah ke isu lingkungan. Kami juga selalu mengangkat halal ini untuk produk-produk premium. Jadi halal ini pendekatannya bukan ke agama, tapi halal ini tentang higienitas, produk yang premium, dan ketenangan konsumen saat menggunakan produk,” pungkas Helma.

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Saat ini, PT Soka Cipta Niaga berupaya untuk memasuki pasar Afrika Barat, setelah berhasil merambah ke Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Selain memasarkan inner fashion untuk umat muslim, Soka juga memproduksi kaos kaki olahraga dengan ankle & knee support, sepatu, serta busana yang mendukung industri kesehatan di masa pandemi.

Melalui kerjasama dengan tiga kementerian, Soka juga berhasil menjadi supplier untuk perusahaan pelat merah Kimia Farma untuk produk-produk kesehatan.

Muharram Marketing Festival 2021 akan kembali diselenggarakan di hari ke-2 pada Selasa (31/8) dengan sesi The Next Marketing of Islamic Book and Islamic Education Business.

Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional

Acara ini akan dibawakan langsung oleh H.Taufik selaku CEO MarkPlus Islamic
dan Deputy Chairman MarkPlus, Inc. bersama enam narasumber ternama dengan berbagai latar belakang industri.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Tausiyah
Tausiyah