Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WISATA SYARIAH BERPOTENSI PERKUAT PEREKONOMIAN INDONESIA

Admin - Rabu, 21 Mei 2014 - 13:46 WIB

Rabu, 21 Mei 2014 - 13:46 WIB

689 Views ㅤ

<a href=Majelis Ulama Indonesia" width="333" height="470" />Bekasi, 22 Rajab 1435/21 Mei 2014 (MINA) – Anggota Dewan Syariah Nasional, Majelis Ulama Indonesia, M. Cholil Nafis Lc., Ph.D berpendapat, wisata syariah berpotensi menguatkan perekonomian Indonesia melalui promosi produk-produk dan pengenalan kebudayaan Indonesia kepada  wisatawan  asing khususnya negara Timur Tengah.

“Indonesia dengan sumber daya alam yang luas, keanekaragaman hayati, flora dan fauna serta kebudayaan yang beranekaragam dan unik bisa menjadi daya tarik wisatawan atau turis asing, baik dari negara mayoritas muslim maupun negara mayoritas non muslim untuk berkunjung” kata Cholil Nafis saat diwawancarai  MINA (Mi’raj Islamic News Agency) pada acara Seminar Nasional ekonomi syariah IAEI dengan tema “ Optimalisasi Syariah Compliance Pada Bank dan Lembaga Keuangan Syariah” , Rabu (21/5).

“Melalui program wisata syariah, masyarakat muslim bisa nyaman menikmati dan memilih  tempat-tempat yang syariah tidak hanya degan masyarakat muslim saja namun juga pada masyarakat non muslim, juga bisa dijadikan dakwah dan edukasi kepada masyarakat non muslim” katanya.

Ia menghimbau agar wisata syariah tidak hanya semata-mata untuk hiburan dan mengejar keuntungan finansial saja tapi yang palig penting juga harus  memperhatikan pada nilai pendidikan serta peraturan-pertaruran syariah sesuai Islam yang bisa membedakan mana yang halal dan haram.

Baca Juga: Ketum Muhammadiyah: Jadikan Indonesia Pusat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

“Selanjutanya, kami dari pihak MUI akan terus bekerjasama dengan pemerintah  memantau pada pelaksanannya , pengunjung dan tempat-tempat  wisata syariah, apakah sudah sesuai dengan peraturan dan pada prinsip-prinsip Islami dengan memperhatikan halal dan haramnya” ujarnya.

Ia menilai Indonesia terkesan lambat dalam mengembangkan wisata syariah ini dengan negara Malaysia yang lebih dulu menerapkannya sebab kurangnya kesadaran masyarakat terhadap syariah ini, namun sekarang kesadaran masyarakat Indonesia meningkat terhadap manfaat syariah ini.

“Jika wisata syariah  bisa berkembang, akan berpengaruh positif terhadap tantangan kedepannya dalam mengadapi  MEA 2015 (Masyarakat Ekonomi Asean) selanjutnya dengan mengoptimalkan pada pengembangan pada kemampuan SDM (sumber daya manusia) nya” tambahnya.

Ia berharap agar wisata syariah kedepannya bisa menjadi  daya tarik dan daya saing terhadap negara asing lainnya dan lebih mempromosikankebudayaan Indonesia dan meningkatkan ekspor  produk-produk Indonesia. (L/P010/EO2)

Baca Juga: Soal Perdagangan Indonesia-Israel, Kemenlu: Melalui Negara Ketiga

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Kolom
Indonesia