Cibubur, MINA – Pakar pendidikan sekaligus Direktur Sekolah Insan Mandiri Cibubur (IMC) Munif Chatib mengatakan, sosok dr. Joserizal merupakan pejuang Indonesia yang humanis.
“Mengikuti pemakaman almarhum dr. Joserizal Senin (20/1) sore jadi teringat pemakaman almarhum Munir di kota Batu beberapa tahun lalu. Beliau berdua adalah pejuang,” kata Munif dalam keterangannya, Senin (20/1).
“Saya sendiri mempunyai tiga catatan penting tentang alhamrhum Joserizal. Pertama, Almarhum adalah orang yang humanis,” kata Munif.
Ia mengatakan, orientasi perjuangan Joserizal adalah untuk kemanusiaan. Tidak melihat bangsa, suku, ras dan agama.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Jika ada bencana atau penindasan hak asasi manusia maka jiwa dan fisiknya hadir di sana. Karena itu banyak komunitas yang ingin mendompleng nama besar Jose, tapi gagal. Baik yang berasal dari komunitas partai, organisasi masyarakat, apalagi kelompok yang mempunyai hobi memecah belah umat,” katanya.
Munif menilai, almarhum tidak berhasil dipengaruhi dan tunduk pada kepentingan pihak tertentu. Apalagi yang bertujuan keuntungan semata dengan meminta Jose meninggalkan konsep kemanusiaan.
Catatan penting kedua menurut Munif yaitu Joserizal adalah seorang pekerja keras dan fokus. Tidak hanya menguasai konsep dan strategi yang dikuasai namun langsung turun ke bawah.
“Mulai kasus kerusuhan Ambon beberapa tahun yang lalu yang membawa banyak korban, almarhum punya andil kemanusiaan pada saat itu. Sampai ikut berjuang di Palestina, Libanon dan beberapa daerah konflik lainnya. Profesional dalam bekerja terbukti berhasil,” ujarnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Catatan penting terakhir menurut Munif almarhum adalah sosok yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.
“Bekerja dengan keikhlasan tingkat tinggi, almarhum tidak tanggung-tanggung membantu baik kemampuannya sebagai dokter ahli bedah tulang dan juga bantuan hartanya. Sosok yang sepertinya ingin dengan usia yang dicukupkan Allah SWT di dunia, 56 tahun namun berusaha sekuat mungkin untuk berbuat banyak hal yang bermanfaat bagi banyak orang,” kata Munif.
Munif juga mengatakan, hari ini dr. Zaid dari Palestina membuka sambutan dengan kesedihan yang mendalam bahwa rakyat Palestina sangat berduka dengan wafatnya dr. Joserizal.
“Beliaulah yang langsung turun tangan membantu kesengsaraan rakyat Palestina dengan mendirikan Rumah Sakit Indonesia di Gaza lewat organisasi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C),” ujar Munif.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Menurut laporan, terdapat hampir 400 pasien masyarakat Gaza dilayani di rumah sakit tersebut setiap harinya. “Sungguh kita dan Indonesia kehilangan sosok pejuang,” katanya.
Joserizal wafat dalam usia 56 tahun (11 Mei 1963 – 20 Januari 2020) di Rumah Sakit Harapan Kita, Senin dini hari. Jenazahnya telah dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Senin (20/1) siang. (L/R6/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)