Museum Irak Pamerkan 2.000 Artefak yang Sebelumnya Dijarah

Bagdad, MINA – Lebih dari 2.000 artefak kuno Irak, termasuk sekitar 100 artefak yang dijarah dan ditemukan di luar negeri, dipamerkan kembali di sebuah museum di Provinsi Basra di ujung selatan Irak.

Tentara Amerika Serikat banyak menjarah benda-benda arkeologis ketika menyerbu Irak.

Basra adalah provinsi paling kaya minyak di Irak tetapi situs warisannya telah lama diabaikan.

Pada Selasa (19/3) antara 2.000 dan 2.500 artefak  dipajang di Museum Basra, museum yang terbesar kedua di Irak, kata Qahtan Al Obeid, Kepala Arkeologi dan Peninggalan Sejarah di provinsi tersebut, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.

“Mereka berasal dari 6000 SM hingga 1500 M,” katanya  merujuk pada periode Asyur, Babel dan Sumeria.

Obeid mengatakan, sekitar 100 artefak yang sebagian besar berasal dari Yordania dan Amerika Serikat yang diberikan kembali ke Irak untuk dipajang di museum, bekas istana diktator Saddam Hussein.

Warisan Irak, yang sebagian besar adalah bekas Mesopotamia, telah membayar mahal karena perang yang telah menghancurkan negara itu selama hampir empat dekade.

Menyusul invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang menggulingkan Saddam pada tahun 2003, kelompok jihadis Negara Islam menghancurkan banyak patung kuno dan harta pra-Islam negara itu.

Amerika Serikat mengatakan telah memulangkan lebih dari 3.000 artefak curian ke Irak sejak 2005, termasuk banyak yang disita di zona konflik di Timur Tengah.  (T/Gun/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

https://www.alaraby.co.uk/english/news/2019/3/19/iraqi-museum-unveils-looted-artifacts

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.