Accra, Ghana, 1 Syawwal 1436/17 Juli 2015 (MINA) – Ketika muslimin dunia bersiap merayakan Idul Fitri pada Jumat (17/7), Muslim Ghana justeru memperdebatkan waktu pengamatan hilal (bulan baru).
Secara tradisional, masyarakat Muslim Ghana tergantung pada penampakan bulan sabit bulan baru untuk memulai perayaan hari berikutnya, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Namun, selama beberapa tahun terakhir, lembaga Komite Hilal yang dibentuk oleh kantor pimpinan imam telah mengumumkan tanggal perayaan.
Pengumuman kali ini mendapat protes publik, terutama di media sosial. Protes ini mengikuti pengumuman Komite pekan lalu yang menyatakan Idul Fitri tahun ini jatuh pada hari Sabtu (18/7).
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Keputusan Komite itu untuk memberikan pemerintah waktu yang tepat untuk libur.
Di Ghana, liburan dinyatakan pada hari Senin ketika mereka jatuh pada akhir pekan.
Tak lama setelah pengumuman tersebut, seorang teolog Islam dan host televisi populer, Sheik Ishaq Nuamah menyatakan kecamannya terhadap Komite Hilal karena mengambil apa yang ia sebut “keputusan bodoh”.
Nuamah mengatakan, pengumuman itu tidak ada dasar dalam agama ini.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Jika hari Kamis kami melihat bulan dan Anda mendengar orang lain shalat Idul Fitri di mana saja, pergi dan bergabung dengan mereka. Jangan menunggu hari Sabtu,” kata ulama populer itu.
Kritikan itu memicu perdebatan besar di media tradisional dan sosial Ghana di mana dukungan terbagi antara Komite Hilal dan ulama tersebut.
Juru bicara Pimpinan Imam, Ahmed Nortey, telah menegaskan kepada Anadolu Agency dalam sebuah wawancara, hari resmi Ghana untuk Idul Fitri adalah Sabtu, 18 Juni. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20