Muslim Korban Kebakaran Grenfell Takut Minta Bantuan Pemerintah

korban kebakaran Menara Grenfell di , Inggris, takut minta bantuan ke pemerintah, karena takut dideportasi. (Foto: AFP/Getty/Daniel Leal-Olivas)

London, 29 Ramadhan 1438/24 Juni 2017 (MINA) – Satu pasangan Muslim yang selamat dari kebakaran Menara Grenfell, sekarang tinggal di sebuah kontrakan sempit bersama anak mereka di London Barat, karena mereka takut menemui pihak berwenang untuk meminta bantuan.

Pasangan yang meminta tidak disebutkan namanya itu, bercerita kepada The New Arab pada hari Jumat (23/6) di masjid, tempat ia menerima bantuan dari relawan.

Kisah mereka mengungkapkan adanya lusinan relawan, pengacara, dan penerjemah yang bekerja membantu korban Menara Grenfell yang telah diasingkan, karena mereka khawatir akan dideportasi sebagai imigran.

“Saya telah bekerja dengan beberapa orang yang tidak terdaftar secara legal dan tidak memiliki uang sewa atas nama mereka,” kata seorang sukarelawan dari Asosiasi Muslim Inggris yang meminta tidak disebutkan namanya.

Baca Juga:  MENLU : PERANCIS AKAN AKUI PALESTINA SECEPATNYA

Relawan itu mengatakan, terkadang para imigran itu menginap di rumah seorang teman yang hidup dari akomodasi sementara dan mereka tidak ingin merusak mata pencaharian teman mereka.

Para korban lebih memilih meminta bantuan kepada komunitas yang berwajah ramah dan akrab daripada kepada dewan yang tidak bisa dipercaya.

Badan amal Muslim seperti Yayasan Zakat Nasional (NZF) dan Asosiasi Muslim Inggris telah berada di garis depan dalam menanggapi bencana kebakaran dahsyat itu.

“Kami menerima sumbangan dari seluruh komunitas Muslim. Kami memprioritaskan korban kebakaran di Menara Grenfell yang berada di menara dan kemudian kami mencoba membantu orang-orang dari daerah sekitarnya,” kata Hayat, seorang pekerja bantuan di NZF.

Baca Juga:  Kazakhstan Bantah Laporan Media China

Banyak penduduk setempat mengatakan bahwa mereka mencari bantuan dari masjid dan badan amal lokal, tidak lagi mempercayai dewan di pemerintahan. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)