Paris, MINA – Untuk tahun kedua berturut-turut, Lalla Aicha Moujahid, warga Muslim di Aulnay-sous-Bois dekat Paris, Prancis harus menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan di tengah lock down akibat pandemi Covid-19.
“Yang sangat kami rindukan adalah masjid, shalat, buka puasa dan sebagainya,” ujar Moujahid seperti dikutip dari Arab News, Ahad (2/5).
Ia mengatakan, Pemerintah Prancis memberlakukan jam malam nasional, yang berarti shalat malam hari di masjid tidak mungkin dilakukan.
Selain itu, buka puasa bersama hanya untuk keluarga dekat dan teman-teman terdekat. Keluarga putri Moujahid biasanya akan bergabung, tetapi Ramadhan tahun ini mereka sepertinya akan berbuka sendiri.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Saat tidak ada Covid, kami buka puasa bersama seluruh keluarga,” kata suaminya, Aziz El Moujahid. “Tapi sekarang dengan Covid, kami harus menjaga jumlah kami”.
Ia berdoa agar kondisi kembali normal. “Semoga Tuhan memberkati kami, bahwa Tuhan menerima puasa kami, dan doa kami, dan agar penyakit Covid ini pergi,” katanya.
Prancis merupakan rumah terbesar di Eropa untuk umat Islam dari berbagai kalangan, baik Muslim lokal ataupun pendatang dari migran.
Berdasarkan survei yang dilakukan statista.com perkiraan orang Prancis terhadap proporsi Muslim yang tinggal di Prancis pada 2018 terungkap bahwa orang Prancis mengira terdapat 28 persen penduduk Prancis yang beragama Islam. Sedangkan proporsi riil populasi Muslim di Prancis berjumlah sembilan persen. (T/RE1/P2)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)