Dubai, MINA – Muslimah Palestina Hadeel Khaled Awad Jabara (20 tahun) menjadi juara pertama dalam Musabaqah Hifdzul Quran (MHQ) tingkat Internasional di Dubai, Uni Emirat Arab.
Dalam pengumuman Rabu (22/11), Hadeel Jabara ditetapkan sebagai juara pertama mengalahkan peserta dari 76 negara di dunia.
Hadeel mengungkapkan kegembiraannya atas prestasi yang diraihnya itu, dengan mengatakannya sebagai hasil terbaik dari kemauan dan tekad untuk menginginkan keunggulan.
“Ketika seseorang mengambil inisiatif sendiri untuk mencapai mimpinya, tentu saja dia akan mencapai tujuannya. Apalagi jika dia memiliki lingkungan dan kondisi yang tepat,” kata Hadeel, kepada Quds Press.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dia menuturkan, sejak usia tujuh tahun dirinya sudah mulai menghafal Al-Quran.
“Ayah dan ibu saya adalah guru pertama saya. Mereka selalu mendengarkan hafalan saya setiap hari dan memperbaiki kesalahan-kesalahan bacaan saya,” ujarnya mengenang.
Pada usia 11 tahun, Hadeel yang berasal dari desa Tirmsia, Ramallah, selesai menghafal Al-Quran keseluruhan.
Ia pun melanjutkan programnya yang ia kemas secara mandiri, yaitu mempelajari isinya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dalam mengkaji kandungan Al-Quran ini, ia dipandu istri pamannya, Kifah Juma’a, yang selalu menyempatkan waktu untuknya.
Juma’a, bibinya adalah dosen yang mengajar pada fakultas hukum di Universitas An-Najah, Nablus.
Jabbara seringkali berpartisipasi dalam beberapa acara, di samping kompetisi lokal hingga internasional.
Ia sebelumnya menjadi juara ke-4 dalam MHQ di Yordania tahun 2014.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Catatan prestasi tersebut membuat Kementerian Waqaf Palestina mengajukannya untuk mengikuti MHQ Sheikha Fatima bintu Mubarak di Dubai.
Dalam kejuaraan itu, Hadeel mengikuti tes hafakab di hadapan dewan juri dua kali sehari selama sepuluh hari.
Ia tiba di Dubai sejak tanggal 12 November, dan didampingi ayahnya, yang setia mengawalnya.
“Saya tadinya berharap mendapatkan peringkat tiga pun sudah baik, melebihi peringkat empat yang lalu. Saya terkejut, saya memenangkan tempat pertama. Saya kembali ke hotel dengan sangat bahagia,” katanya riang.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Ia menambahkan, ayahnya merasakan kebahagiaan luar biasa.
“Saya lihat ayah membagikan permen ke beberapa orang di hotel. Ayah tampak bahagia dan bangga dengan saya. Sayapun bangga terhadap ayah,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca, sakling begitu bahagianya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka