Muslimah Rohingya Diperkosa dan Rumahnya Dijarah di Maungdaw Selatan

warga desa Goduthara di Maungdaw Selatan menyelamatkan diri dari kejaran tentara Myanmar. (Foto: RVisiontv.com)

 

Maungdaw, 10 Rabi’ul Akhir 1438/9 Januari 2017 (MINA) – Sedikitnya 14 wanita Rohingya diperkosa oleh militer Myanmar, lebih dari 30 pria dan wanita dipukuli dan banyak rumah dijarah di desa Goduthara di Maungdaw Selatan, Negara Bagian Rakhine, pada Sabtu lalu (7/1).

Sumber-sumber lokal mengatakan, para penduduk desa mengklaim sejumlah tentara Myanmar melakukan penyerangan di dusun selatan Goduthara sekitar pukul 16.00 waktu setempat pada hari Sabtu.

Tentara  Myanmar mengejar warga dan memukuli orang-orang desa.

Saat para pria Rohingya lari ketakutan dari penangkapan sewenang-wenang, para tentara memukuli dan menganiaya sejumlah wanita di desa dan menjarah perhiasan mereka. Selama penggerebekan yang kacau itu, militer memperkosa sejumlah wanita Rohingya.

Pada malam hari di sekitar 08:00, militer menyerbu desa lagi dan melakukan penyiksaan terhadap warga desa, termasuk pria dan wanita dan menangkap tujuh orang. Selain melakukan perampokan, tentara juga memperkosa lebih 10 perempuan. Demikian Rohingya Vision memberitakan yang dikutip MINA.

Pada Ahad (8/1), Polisi Garda Perbatasan (BGP) yang dipimpin oleh Komandan U Kyaw Thuri tiba di desa tersebut dan mendata jumlah korban yang menderita di tangan para prajurit di hari dan malam sebelumnya.

Kasus itu tampaknya diserahkan ke otoritas yang lebih tinggi.

Polisi juga memberikan perawatan medis kepada para korban.

“Tentara yang terlibat dalam kejahatan perkosaan tidak dapat dibebaskan dengan hanya memberikan mereka beberapa pemukulan sebagai hukuman dan harus dengan pengadilan,” kata U Aye Myint, seorang aktivis hak asasi manusia yang berbasis di Maungdaw.

U Aye Myint justeru curiga bahwa tindakan-tindakan kriminal oleh tentara dan tindakan hukuman oleh komandan mereka adalah hal yang diatur dengan melibatkan masyarakat, sehingga terlihat jika tentara melakukan kejahatan, otoritas mengambil tindakan. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.