Nay Pyi Taw, MINA – Menteri Perhimpunan Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Relokasi Myanmar Win Myat Aye menuding sejumlah pengungsi Hindu asal Negara Bagian Rakhine dipaksa mengaku Muslim saat tiba di Bangladesh.
“Lima orang Hindu yang melarikan diri ke Bengladesh dipaksa bertindak sebagai orang-orang Islam dan memberikan pernyataan salah untuk menjelekkan pasukan keamanan. Cerita-cerita yang dibuat dimasukkan ke dalam liputan video,” kata Menteri Myat Aye saat bertemu dengan Hong Liang, Duta Besar Cina untuk Myanmar di Nay Pyi Taw, Kamis (14/9).
Ia mengatakan bahwa Muslim adalah etnis mayoritas dan warga Buddha adalah minoritas di Rakhine Utara, wilayah yang menjadi pusat konflik.
Menurutnya, korban dari serangan yang dipicu oleh kelompok gerilyawan Rohingya adalah etnis minoritas, yaitu Buddha dan Hindu.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Negara Bagian Rakhine di barat Myanmar memiliki populasi mayoritas Buddha Rakhine, tapi untuk wilayah utara etnis Muslim Rohingya adalah warga mayoritas.
Media pemerintah Myanmar News Agency (MNA) memberitakan bahwa serangan militan terhadap pasukan pemerintah secara salah diungkapkan di media internasional, sehingga mengakibatkan tekanan pada Myanmar.
Namun, hal yang disampaikan oleh Menteri Perhimpunan dan media pemerintah Myanmar, sebagian besar bertentangan dengan kesaksian banyak pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan dan tiba di Bangladesh.
Para pengungsi yang selamat dari konflik di Rakhine utara bersaksi bahwa militer, Polisi Penjaga Perbatasan dan warga ekstremis Buddha menyerang desa-desa warga Rohingya pada tengah malam lalu melakukan penembakan tanpa pandang bulu, pembakaran rumah-rumah dan masjid, serta memperkosa sejumlah wanita.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Meski etnis Rohingya adalah mayoritas di utara Rakhine, tapi sudah lebih 300.000 dari mereka mengungsi ke Bangladesh. Sejumlah pengungsi tiba dengan luka tembak dan bakar, serta lebih banyak lagi dalam kondisi trauma.
Media Rohingya Vision TV mempublikasikan rekaman video mayat-mayat korban etnis Rohingya yang tewas hangus terbakar dan meninggal tenggelam di Sungai Naf. Media itu lalu mempertanyakan “Apakah ini salah informasi, Daw Suu?”, merujuk pada kritik Penasehat Negara Myanmar Daw Aung Sang Suu Kyi sepekan lalu.
Suu Kyi telah menuding bahwa banyak foto-foto dan informasi yang salah terkait krisis Rohingya yang bertujuan bersimpati kepada “terorisme”. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)