Nabi Muhammad SAW dan Yerusalem

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior MINA (Mi’raj News Agency)

Pada peristiwa Isra dan Mi’raj, Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsha di kota Al-Quds atau .

Selanjutnya, dari kompleks Masjidil Aqsha, dilanjutkan Mi’raj ke Sidratul Muntaha.

Allah pun mengabadikan tanda-tanda keagungan-Nya itu di dalam Surat Al-Isra ayat pertama.

Di kawasan Al-Aqsha yang dikelilingi tembok, lahan seluas 14,4 hektar itulah, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengimami seluruh Nabi dan Rasul utusan Allah.

Hal ini mengisyaratkan agar kepemilikan Masjid Al-Aqsha, kota tua Al-Quds (Yerusalem) tetap berada di bawah kepemimpinan umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Pembebasan Yerusalem secara maknawi di bawah keimamahan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam itu menjadi ibrah bagi kaum Muslimin untuk terus melestarikannya. Ini adalah seruan Surat Al-Isra agar negeri penuh berkah itu tetap terjaga keberkahannya dan kesuciannya dari tangan-tangan kotor penuh dosa, seperti sekarang Zionis Yahudi beserta sekutu internasionalnya.

Keterikatan, keterkaitan dan perhatian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terhadap Yerusalem, Al-Aqsha dan negeri penuh berkah itu, juga terlihat dari upaya beliau mengirim risalah dakwah kepada Raja Romawi Heraklius, panglima tertinggi Romawi yang menguasai Syam. Syam adalah negeri-negeri kawasan Palestina dan sekitarnya, Lebanon, Suriah, dan Yordania.

Isi surat Nabi adalah menyeru mereka dengan seruan perdamaian Islam.

Bukan hanya surat tertulis, Nabi juga sempat mengerahkan pasukannya dalam jumlah besar, sekitar 3.000 orang, ke Mu’tah, Yordania, suatu kawasan Syam. Beliau menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai panglima pasukan untuk membebaskan manusia dari penyembahan kepada sesama manusia dan berhala, menjadi para penyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Bahkan, masa berikutnya, sebelum wafatnya, beliau masih sempat mengirim pasukan ke kawasan Syam di bawah panglima Usamah bin Zaid, melanjutkan kepemimpinan ayahnya, Zaid bin Haritsah.

Perhatian beliau terhadap kawasan Syam, tentu termasuk di dalamnya Palestina, Yerusalem, dan Al-Aqsha, pernah beliau sampaikan melalui sahabat Mu’adz bin Jabal.

Kalimatnya, “Wahai Muadz! Allah Yang Maha Kuasa akan membuat kalian sanggup menaklukkan Syam, sepeninggalku kelak, dari wilayah Al-Arisy sampai Efrat. Para lelaki dan wanitanya akan terus berjihad sampai Hari Kiamat. Siapa saja di antara kalian yang memilih tinggal di perbatasan Syam atau Baitul Maqdis (Yerusalem), maka dia akan berada dalam keadaan berjihad sampai Hari Kiamat.”

Kini, Allah sepertinya sedang mengingatkan dunia Islam yang tertidur dalam gelimang harta, minyak, pertikaian antarsaudara, dan sebagainya melalui lisan seorang Trump. Mereka hendak menjadikan Yerusalem sebagai ibukota penjajah, Zionis.

Bergerak, ya itulah yang kemudian menjadi hikmah menggugah macan tidur dan lebah menyengat, umat Islam di seantero jagat.

Ada satu isu sentral yang bisa mempersatukan potensi dunia Islam, yaitu Yerusalem, Al-Quds, yang di dalamnya ada Masjidil Aqsha.

Sebagai umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tentu berkewajiban melajutkan amaliyah beliau, wabil khusus dalam upaya pembebasan Yerusalem, Al-Quds, Al-Aqsha, ya seluruh Paleastina dari cengkeraman penjajahan Zionis.

Segala kekuatan, tentu mengiringi untuk dipersiapkan. Mulai dari kekuatan fisik, personal, finansial, media massa, pendidikan, para pejabat, tokoh, dan masyarakat, hingga media.

Allah menegur kita di dalam ayat-Nya, ” Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang [yang dengan persiapan itu] kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya [dirugikan].” (QS Al-Anfal [8]: 60).

Dan, sekaranglah momentumnya ! (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.