Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Najib Minta Cina Rampungkan Proyek Kereta Api Pantai Timur sebelum 2024

Syauqi S - Kamis, 10 Agustus 2017 - 10:16 WIB

Kamis, 10 Agustus 2017 - 10:16 WIB

248 Views ㅤ

Malaysia Kini

Malaysia, MINA – Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mendesak Cina untuk menyelesaikan proyek Landasan Kereta Api Pantai Timur (East Coast Rail Link/ECRL) sebelum tahun 2024.

Najib menyampaikan komentar tersebut pada upacara peletakan batu pertama ECRL di Kuantan pada hari Rabu (9/8), Channel News Asia melaporkan.

Tahun lalu, Cina menyediakan dana kepada Malaysia untuk membangun rel yang menghubungkan pantai timur semenanjung Malaysia ke pantai baratnya, dari Pengkalan Kubur di Kelantan ke Port Klang di Selangor.

Perusahaan konstruksi asal Cina, China Communications Construction juga mendapatkan kontrak pengadaan, rekayasa, dan konstruksi proyek tersebut.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Berbicara pada upacara tersebut pada hari Rabu, Najib mengatakan 85% dari proyek senilai RM55 miliar (sekitar Rp173 triliun) akan dibiayai dengan pinjaman lunak dengan 3,25% saham dari Bank Exim Cina.

“Pinjaman tersebut akan mendapat moratorium tujuh tahun,” tambah Najib. Sementara sisanya 15% akan didanai melalui program sukuk Malaysia, yang dikelola oleh bank lokal.

Proyek tersebut, kata Najib, akan mengurangi waktu tempuh antara Kota Bharu dan Port Klang secara signifikan dari yang saat ini tujuh jam menjadi empat jam.

“ECRL juga akan merangsang pertumbuhan di wilayah pesisir Pahang, Terengganu, dan Kelantan sebesar 1,5 persen dan membawa manfaat bagi populasi gabungan 4,4 juta di negara-negara bagian itu,” tambahnya.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Naib mencatat proyek ECRL, jika berjalan sukses, akan menawarkan jalur perdagangan alternatif yang menghubungkan pantai timur dan barat semenanjung Malaysia. Rute perdagangan regional yang berpusat di Selat Malaka mungkin juga memanfaatkan ERCL untuk memindahkan sejumlah besar barang dengan biaya lebih rendah,” kata Najib.

ECRL diharapkan dapat menciptakan 80.000 lapangan kerja, dan sekitar 5,4 juta penumpang, dan 54 juta ton kargo diperkirakan akan menggunakan layanan ini setiap tahun pada tahun 2030.

Menghadapi kekhawatiran bahwa pembangunan ECRL hanya akan menguntungkan perusahaan Cina, Najib mengatakan bahwa kontraktor Malaysia akan diberikan setidaknya 30 persen jatah proyek yang memiliki dampak besar.

Upacara peletakan batu pertama ECRL disaksikan oleh sebuah delegasi besar pejabat Cina yang dipimpin oleh anggota dewan negara Cina Wang Yong, yang bertindak sebagai utusan khusus Presiden Xijingping.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Wang memuji proyek tersebut sebagai andalan inisiatif Jalur Sutra moderen yang dikenal dengan One Belt One Road (OBOR). “Ini akan menjadi pilar kuat untuk konektivitas ASEAN,” ujarnya.

Inisiatif OBOR merupakan upaya Cina untuk memperluas pengaruhnya di dunia internasional. (T/R11/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

 

 

 

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Asap mengepul di Lebanon selatan menyusul serangan Israel, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Tirus, Lebanon selatan, 23 September 2024. (Al Arabiya)
Internasional
Timur Tengah
Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam
Kolom
Kolom
Khadijah