Malaysia, MINA – Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mendesak Cina untuk menyelesaikan proyek Landasan Kereta Api Pantai Timur (East Coast Rail Link/ECRL) sebelum tahun 2024.
Najib menyampaikan komentar tersebut pada upacara peletakan batu pertama ECRL di Kuantan pada hari Rabu (9/8), Channel News Asia melaporkan.
Tahun lalu, Cina menyediakan dana kepada Malaysia untuk membangun rel yang menghubungkan pantai timur semenanjung Malaysia ke pantai baratnya, dari Pengkalan Kubur di Kelantan ke Port Klang di Selangor.
Perusahaan konstruksi asal Cina, China Communications Construction juga mendapatkan kontrak pengadaan, rekayasa, dan konstruksi proyek tersebut.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Berbicara pada upacara tersebut pada hari Rabu, Najib mengatakan 85% dari proyek senilai RM55 miliar (sekitar Rp173 triliun) akan dibiayai dengan pinjaman lunak dengan 3,25% saham dari Bank Exim Cina.
“Pinjaman tersebut akan mendapat moratorium tujuh tahun,” tambah Najib. Sementara sisanya 15% akan didanai melalui program sukuk Malaysia, yang dikelola oleh bank lokal.
Proyek tersebut, kata Najib, akan mengurangi waktu tempuh antara Kota Bharu dan Port Klang secara signifikan dari yang saat ini tujuh jam menjadi empat jam.
“ECRL juga akan merangsang pertumbuhan di wilayah pesisir Pahang, Terengganu, dan Kelantan sebesar 1,5 persen dan membawa manfaat bagi populasi gabungan 4,4 juta di negara-negara bagian itu,” tambahnya.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Naib mencatat proyek ECRL, jika berjalan sukses, akan menawarkan jalur perdagangan alternatif yang menghubungkan pantai timur dan barat semenanjung Malaysia. Rute perdagangan regional yang berpusat di Selat Malaka mungkin juga memanfaatkan ERCL untuk memindahkan sejumlah besar barang dengan biaya lebih rendah,” kata Najib.
ECRL diharapkan dapat menciptakan 80.000 lapangan kerja, dan sekitar 5,4 juta penumpang, dan 54 juta ton kargo diperkirakan akan menggunakan layanan ini setiap tahun pada tahun 2030.
Menghadapi kekhawatiran bahwa pembangunan ECRL hanya akan menguntungkan perusahaan Cina, Najib mengatakan bahwa kontraktor Malaysia akan diberikan setidaknya 30 persen jatah proyek yang memiliki dampak besar.
Upacara peletakan batu pertama ECRL disaksikan oleh sebuah delegasi besar pejabat Cina yang dipimpin oleh anggota dewan negara Cina Wang Yong, yang bertindak sebagai utusan khusus Presiden Xijingping.
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
Wang memuji proyek tersebut sebagai andalan inisiatif Jalur Sutra moderen yang dikenal dengan One Belt One Road (OBOR). “Ini akan menjadi pilar kuat untuk konektivitas ASEAN,” ujarnya.
Inisiatif OBOR merupakan upaya Cina untuk memperluas pengaruhnya di dunia internasional. (T/R11/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut