Kairo, MINA – Sejumlah negara Arab pada Rabu (13/8) mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengaku terikat dengan visi “Israel Raya,” menyebutnya sebagai ancaman terhadap kedaulatan negara.
Dalam wawancara dengan saluran berita i24 pada Selasa (12/8), Netanyahu mengatakan bahwa ia merasa sangat terikat pada visi Israel Raya, menganggapnya sebagai misi historis dan spiritual yang telah diimpikan generasi Yahudi terdahulu dan yang akan datang.
Istilah Israel Raya dalam politik Israel merujuk pada perluasan wilayah Israel mencakup Tepi Barat, Gaza dan Dataran Tinggi Golan di Suriah, bahkan dalam beberapa tafsir termasuk Semenanjung Sinai di Mesir dan sebagian wilayah Yordania.
Mesir dalam pernyataannya meminta klarifikasi atas komentar tersebut karena dinilai memicu ketidakstabilan dan menunjukkan penolakan terhadap perdamaian di kawasan.
Baca Juga: Kapal Pesiar Israel Ditolak di Pelabuhan Volos, Yunani
Kementerian Luar Negeri Mesir menegaskan satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah kembali ke meja perundingan, mengakhiri perang di Gaza dan mewujudkan negara Palestina merdeka.
Sementara Kementerian Luar Negeri Yordania menyebut komentar Netanyahu sebagai eskalasi berbahaya dan provokatif, ancaman terhadap kedaulatan negara, pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB.
Yordania menegaskan klaim semacam itu tidak akan memengaruhi hak-hak sah rakyat Palestina dan hanya mendorong siklus kekerasan di Gaza dan Tepi Barat.
Otoritas Palestina menyebut pernyataan Netanyahu sebagai pengabaian terhadap hak sah rakyat Palestina dan provokasi berbahaya yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Hanguskan Hampir 100 Ribu Hektare Lahan di Spanyol
Mereka menegaskan kembali komitmen pada prinsip internasional untuk pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Kementerian Luar Negeri Qatar menilai pernyataan itu sebagai bentuk arogansi, pemicu krisis dan konflik, serta pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara dan hukum internasional.
Qatar menegaskan dukungan penuh pada upaya perdamaian yang adil dan berkelanjutan di kawasan.
Arab Saudi juga menolak gagasan dan proyek ekspansionis yang diusung pejabat Israel serta menegaskan hak historis dan hukum rakyat Palestina untuk membentuk negara berdaulat di tanah mereka.
Baca Juga: Pekerja Bandara Paris Diskors Usai Teriakkan “Free Palestine” ke Kru Maskapai Israel
Liga Arab pun mengutuk tendensi agresif dan ekspansionis Israel, menyebutnya sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasional Arab secara kolektif.
Gerakan perlawanan Palestina Hamas menyatakan pernyataan Netanyahu secara jelas menegaskan bahaya yang ditimbulkan entitas fasis ini terhadap seluruh negara dan rakyat di kawasan, serta rencana ekspansionisnya yang tak menyisakan satu negara pun. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Swedia dan Norwegia Siap Kirim Jurnalis ke Gaza