Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negosiator Houthi: Tidak Ada Gunanya Sekarang Bertemu Utusan Baru PBB

Rudi Hendrik - Senin, 9 Agustus 2021 - 06:16 WIB

Senin, 9 Agustus 2021 - 06:16 WIB

3 Views

Utusan Khusus PBB untuk Yaman yang baru Hans Grundberg. (Twitter)

Muscat, MINA – Kepala negosiator kelompok Houthi Yaman Mohammed Abdulsalam mengatakan pada Ahad (8/8), akan sia-sia untuk mengadakan pembicaraan sekarang  dengan Utusan Khusus PBB untuk Yaman yang baru.

Penunjukan diplomat Swedia Hans Grundberg pada hari Jumat (6/8) sebagai utusan baru PBB, dilakukan ketika PBB dan Amerika Serikat berusaha mengamankan terobosan untuk mengakhiri lebih dari enam tahun perang di Yaman, MEMO melaporkan.

Inisiatif yang dipimpin PBB untuk gencatan senjata serta pencabutan blokade laut dan udara yang diberlakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi telah terhenti, dengan Koalisi mencari kesepakatan simultan dan Houthi bersikeras untuk mengakhiri blokade terlebih dahulu.

“Tidak ada gunanya berdialog sebelum bandara dan pelabuhan dibuka sebagai kebutuhan dan prioritas kemanusiaan,” kata negosiator Abdulsalam yang berbasis di Oman, men-tweet sebagai tanggapan atas penunjukan Grundberg.

Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah

Ia mengatakan, pertemuan tidak akan ada gunanya karena Grundberg “tidak memiliki apa-apa di tangannya”.

Menurutnya tidak ada kemajuan setelah Utusan AS untuk Yaman Tim Lenderking berkunjung  ke Riyadh.

Perjalanan terakhir Lenderking ke wilayah itu terjadi ketika pertempuran darat menyebar di luar Marib yang kaya gas di Yaman, benteng utara terakhir pemerintah yang coba direbut oleh Houthi.

Konflik yang secara luas dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong Yaman ke ambang kelaparan. (T/RI-1/P1)

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Amerika
Dunia Islam
Palestina