Niamey, MINA – Setidaknya 29 tentara Niger tewas dalam penyergapan yang dilakukan pemberontak di dekat perbatasan dengan Mali, kata Kementerian Pertahanan.
Itu serangan paling mematikan sejak militer merebut kekuasaan melalui kudeta pada Juli lalu. The New Arab melaporkan.
Secara terpisah, junta Niger membantah telah menerima tawaran Aljazair untuk bertindak sebagai mediator dalam menyelesaikan krisis politiknya, meskipun Aljazair mengatakan pada hari Senin (2/10) bahwa pihaknya telah menerima pemberitahuan resmi mengenai penerimaan Niger.
Junta mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin, mereka terkejut dengan pernyataan Aljazair bahwa Niger telah setuju untuk dimediasi.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Junta dengan tegas menolak kesimpulan tersebut.
Niger serta tetangganya Mali dan Burkina Faso, juga dijalankan oleh pemerintah militer yang merebut kekuasaan melalui kudeta, semuanya memerangi militan yang terkait dengan kelompok Al-Qaeda dan ISIS yang telah membunuh ribuan orang dan membuat lebih dari dua juta orang mengungsi di wilayah Sahel.
Ketiga negara menandatangani pakta keamanan bulan lalu yang berjanji untuk saling membela terhadap pemberontak atau agresor.
Serangan di Niger terjadi ketika tentara kembali dari operasi melawan militan. Mereka menjadi sasaran lebih dari 100 penyerang yang mengendarai kendaraan dan sepeda motor yang menggunakan alat peledak dan pelaku bom bunuh diri.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Jumlah sementara dari serangan itu adalah sebagai berikut, 29 tentara tewas dalam pertempuran dan dua lainnya luka-luka,” kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi nasional Niger. Sementara beberapa lusin penyerang tewas.
Pihaknya tidak merinci kelompok mana yang bertanggung jawab atau kapan tepatnya penyergapan itu terjadi, tetapi disebutkan bahwa operasi militer tersebut terjadi antara 26 September dan 2 Oktober.
Tiga hari berkabung nasional telah diumumkan. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)