Washington, MINA – Investigasi oleh penyiar AS National Public Radio (NPR) yang diterbitkan pada Senin (25/1) mengungkapkan, 135 orang kulit hitam yang tidak bersenjata telah dibunuh oleh polisi sejak 2015.
NPR melihat “ribuan halaman” catatan polisi dalam ulasannya tentang pembunuhan dan menemukan bahwa 75 persen dilakukan oleh petugas berkulit putih, Al Jazeera melaporkan.
Laporan tersebut juga menemukan petugas yang memiliki “masa lalu bermasalah” seperti kekerasan dalam rumah tangga dan penyalahgunaan narkoba, pengaduan warga yang berulang-ulang dan penggunaan insiden kekerasan, petugas yang dihukum karena kejahatan dan lainnya yang melanggar kebijakan departemen.
Seperti seorang petugas kulit putih bernama Zechariah Presley yang berkinerja buruk, diungkap selama wawancara dengan Departemen Kepolisian St Marys pada 2016, yang tidak memberinya pekerjaan.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Presley lalu melakukan perjalanan sekitar 13 kilometer (delapan mil) ke kota terdekat dan melamar posisi di Departemen Kepolisian Kingsland.
Menurut catatan, dia memiliki 10 bendera merah, termasuk mengaku terlibat dengan kekerasan dalam rumah tangga, penyerangan dan membeli atau menjual narkoba. Namun, Presley masih dipekerjakan.
Pada 2018, Presley melihat Anthony Green, pria kulit hitam berusia 33 tahun, mengemudi dan tahu dia tidak memiliki SIM yang valid. Presley melepaskan delapan tembakan kepada Green yang melarikan diri dengan berjalan kaki dan dikejar dengan kendaraan, kata NPR.
Green juga terkena tembakan setidaknya lima kali dan mati. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Mi’raj News Agency (MINA)