Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OMAR AL-BASHIR TERPILIH KEMBALI MENJADI PRESIDEN SUDAN

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 28 April 2015 - 10:52 WIB

Selasa, 28 April 2015 - 10:52 WIB

648 Views

National Congress Party's (NCP) presidential candidate, Sudan's President Omar Hassan al-Bashir waves to supporters during a campaign rally, ahead of the 2015 elections in Omdurman, April 9, 2015. Sudanese will vote for a new parliament and president on April 13-15 though the opposition says it will shun the event, citing deteriorating freedoms and a lack of progress towards national reconciliation. The elections are widely expected to renew the 25-year rule of al-Bashir, who has been buoyed by the International Criminal Court's decision to shelve an inquiry into possible war crimes in Darfur. Picture taken April 9, 2015. REUTERS/Stringer

Khartoum, 9 Rajab 1436/29 April 2015 (MINA) – Presiden Partai Kongres Nasional, Omar Hassan al-Bashir, terpilih kembali sebagai Presiden Sudan dalam pengumuman resmi dibacakan Ketua Komisi Pemilihan Sudan, Prof Mukhtar Asom, Senin, (27/4).

Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Khartoum melaporkan, Bashir sebelumnya menjabat sebagai presiden selama 32 tahun, unggul 94,05% suara atas 16 calon presiden lainnya dari unsur partai maupun independen.

Tidak ada insiden atau aksi demo yang sebelumnya diprediksi terjadi, setelah muncul gugatan keberatan dari calon presiden lain.

“Kita harus menjadi terhormat, percaya diri dan menghargai bangsa sendiri, bahwa kita adalah bangsa yang kuat, di dalam dan di luar,” ujar Bashir salam pernyataan setelah pengumuman kemenangan.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Al-Bashir memuji pelaksanaan pemilihan di negaranya, terutama kepada pihak keamanan yang telah memberi kontribusi pada keberhasilan proses pemilu dengan transparansi dan integritas dalam suasana yang stabil dan aman,dengan kesaksian semua pengamat internasional dan lokal.

Pejabat, anggota dan simpatisan Partai Kongres Nasional merayakan kemenangan presiden Omar Bashir dan parlemen di ibukota Sudan, Khartoum, bersama presiden terpilih Omar al-Bashir.

Sosok Al-Bashir

Jenderal Umar Hasan Ahmad al-Bashir Besar lahir di Hosh Bonnaga, Sudan, 1 Januari 1994 (umur 71 tahun) adalah seorang pimpinan militer dan politikus Sudan.

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Ia menjadi Kepala negara Sudan pada periode 1989-1993 dan menjadi Presiden Sudan sejak tahun 1993 sampai sekarang.

Tuduhan sebagai kriminal internasional, Mahkamah Internasional pada 4 Maret 2009 memerintahkan penahanan terhadap Al-Bashir atas tuduhan berbagai tindakan yang dilakukannya di wilayah Darfur, Sudan.Tuduhan yang dikenakan kepadanya adalah sebagai pelaku kejahatan perang dan kejahatan melawan kemanusiaan.

Media setempat Sudan Tribune menambahkan, sejak tuduhan Mahkamah Internasional, Presiden Bashir sejak 2009 dilarang melakukan perjalanan ke luar Sudan.

Perjalanan terakhir Bashir ke luar negeri adalah pada bulan Juni 2011 ketika ia mengunjungi China, meskipun sejak saat itu ia terus melakukan perjalanan ke negara-negara Arab dan Afrika.

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Pada Juli 2013, Bashir meninggalkan ibukota Nigeria, Abuja, setelah kurang dari 24 jam dari kedatangan untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak Afrika, setelah aktivis mengajukan gugatan di Mahkamah Agung untuk memaksa pemerintah menangkapnya.

Presiden Sudan Al-Bashir selama ini menolak mengakui pengadilan internasional tersebut, dan menganggapnya hanya ditujukan terhadap negaranya dan alat kolonial Afrika.

Pada September 2013, Amerika Serikat menolak memberikan visa kepada Bashir untuk berpartisipasi dalam pertemuan Majelis Umum PBB di New York.

Omar Hassan Al-Bashir Senin (20/4) pekan lalu dijadwalkan akan berkunjung ke Jakarta, untuk menghadiri Konferensi Asia-Afrika (KAA). Namun mendadak dibatalkan beberapa saat sebelum keberangkatan, dengan alasan belum adanya pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan yang menunda penyampaian resminya mengenai hasil pemilu Sudan. (L/P4/R02)

Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda