Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Operasi Turki Maju, Ratusan Warga Afrin Selamatkan Diri

Rudi Hendrik - Selasa, 13 Maret 2018 - 10:51 WIB

Selasa, 13 Maret 2018 - 10:51 WIB

125 Views

Warga Suriah mengungsi dari Afrin, utara Suriah, menghindari operasi pasukan Turki. (Foto: SANA via AP)

AFRIN-300x200.jpg" alt="" width="300" height="200" /> Warga Suriah mengungsi dari Afrin, utara Suriah, menghindari operasi pasukan Turki. (Foto: SANA via AP)

London, MINA – Kemajuan pasukan oposisi pimpinan militer Turki pada operasi di Afrin, membuat ratusan warga sipil Suriah di wilayah itu lari menyelamatkan diri, Senin (12/3).

Lembaga pemantau perang Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) mengatakan, pasukan oposisi yang dipimpin Turki telah maju ke pinggiran kota Afrin, wilayah kantong yang dikuasai oleh milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi.

SOHR mengatakan, lebih dari 2.000 warga sipil telah tiba di wilayah Nubul yang dikendalikan oleh pasukan pro-Pemerintah Suriah.

“Beberapa ratus lainnya masih berada di jalan,” kata SOHR yang berbasis di Inggris, demikian Nahar Net melaporkan.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Pasukan Turki dan sekutunya pada hari Sabtu (10/3) tiba dalam jarak kurang dari dua kilometer (satu mil) dari kota, memicu kekhawatiran bahwa kota akan dikepung.

Afrin adalah pusat kota utama di daerah kantong di perbatasan Turki, merupakan rumah bagi sekitar 350.000 orang.

Seorang wartawan kontributor AFP melaporkan, ia melihat lusinan mobil dan bus penuh dengan warga sipil dan barang-barangnya antri saat menunggu untuk keluar dari daerah tersebut.

Turki selama ini menuduh YPG yang mengendalikan Afrin sebagai “teroris”.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

SOHR mengatakan, pasukan pro-Ankara telah merebut sekitar 60 persen Afrin sejak operasi di mulai 20 Januari. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Afrika
Afrika
Timur Tengah