Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oposisi Menang Pemilu Malaysia, Mahathir Jadi Perdana Menteri Tertua di Dunia

Syauqi S - Kamis, 10 Mei 2018 - 07:58 WIB

Kamis, 10 Mei 2018 - 07:58 WIB

4 Views ㅤ

Presiden Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, dan pendiri Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Mahathir Mohamad. (The Star)

Kuala Lumpur, MINA – Aliansi oposisi Pakatan Harapan (Alliance of Hope) yang dipimpin oleh mantan penguasa Malaysia Mahathir Mohamad, secara mengejutkan telah memenangi mayoritas kursi di parlemen.

Kemenangan mengejutkan itu sekaligus mengakhiri kekuasaan 60 tahun koalisi Barisan Nasional (BN) yang berkuasa sejak negeri jiran itu merdeka pada 1957.

Komisi Pemilihan mengatakan, Kamis (10/5), aliansi gabungan oposisi Pakatan Harapan dan satu partai di negara bagian Sabah meraih 115 kursi parlemen atau melewati ambang mayoritas 112 kursi. BN hanya memiliki 76 kursi dari 222 kursi parlemen.

Persaingan dalam pemilu kali ini merupakan salah satu yang paling diperebutkan dalam sejarah Malaysia. Mahathir yang berusia 92 tahun keluar dari masa pensiun untuk menantang mantan anak didiknya, Perdana Menteri Najib Razak, yang terlibat dalam skandal korupsi besar-besaran.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

Mahathir mengatakan, dia akan dilantik sebagai pemimpin Malaysia pada Kamis ini, menjadi perdana menteri tertua di dunia.

Para pendukung Pakatan Harapan membanjiri media sosial dan jalan-jalan di kota terbesar Malaysia, Kuala Lumpur, mengibarkan bendera-bendera oposisi.

Rob Mcbride dari Al Jazeera, melaporkan dari Kuala Lumpur, suasana pada pertemuan publik di kota itu berubah menjadi “euforia” saat “berita-berita memperjelas tentang apa yang terjadi.”

Saat ditanya apakah dia akan mengambil tindakan terhadap Najib atas skandal keuangan, Mahathir mengatakan dia tidak akan menuntut “balas dendam”.

Baca Juga: Kelompok Pro Palestina di Prancis Rencanakan Aksi Protes di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

“Kami berusaha memulihkan aturan hukum,” kata Mahathir kepada wartawan Kamis pagi.

Sejauh ini belum ada komentar langsung dari pejabat BN

Najib, yang telah memerintah negara Asia Tenggara selama hampir 10 tahun, diperkirakan akan berpidato di media pada pukul 11.00 ​​waktu setempat (10.00 WIB) pada Kamis.

Tuduhan korupsi telah merenggut Najib selama bertahun-tahun dan tampaknya telah membuat pemilih Malaysia berputar haluan.

Baca Juga: Ratusan Aktivis Yahudi Amerika Serukan Negaranya Embargo Senjata ke Israel

Kemenangan Pakatan Harapan adalah kemenangan menakjubkan yang hampir tidak pernah diprediksi oleh siapa pun.

Bridget Welsh, seorang ahli Asia Tenggara di Universitas John Cabot di Roma, mengaitkan kemenangan mengejutkan oposisi dengan Mahathir.

“Orang yang telah membuat ini terjadi adalah Mahathir. Dia telah menjadi pengubah permainan yang signifikan. Dia membuat orang merasa bahwa transisi kekuasaan adalah mungkin,” ujarnya.

“Hasil ini adalah penolakan terhadap pemerintah Najib dari semua lapisan masyarakat dari negara bagian utara yang sangat pedesaan ke pantai selatan yang lebih industri,” kata dia.

Baca Juga: “Ummu Ubaidah” Ikut Demo Anti-Israel Di Washington

Oposisi juga menyapu suara di negara bagian, termasuk negara bagian Johor tempat partai Melayu yang dominan di mana BN didirikan.

Dalam pemilu kali ini Mahathir bergabung dengan mantan wakilnya, Anwar Ibrahim, yang dulu pernah “dipenjarakannya” dengan tuduhan sodomi.

Anwar sendiri – yang sebelum kehadiran Mahathir merupakan tokoh kunci oposisi – hingga saat ini masih dipenjara karena dinyatakan terbukti bersalah dalam dakwaan sodomi yang kedua. (T/R11/RI-1)

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Aljazair: Rakyat Palestina Butuh Dukungan Afrika Lebih Kuat dari Sebelumnya

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Breaking News
Asia
Breaking News