Paris, MINA – Pemimpin oposisi AFrench menyatakan menolak untuk mendukung Emmanuel Macron dalam perselisihannya dengan Turki atas tindakan keras Muslimnya, dan menambahkan bahwa Presiden Prancis telah “benar-benar kehilangan kendali atas situasi tersebut.”
Jean-Luc Melenchon, pemimpin gerakan France Unbowed dan anggota parlemen untuk wilayah Mediterania dengan populasi Muslim yang besar, mengatakan dia mendukung Macron beberapa kali, tetapi dia tidak akan mendukung Macron sekarang dalam perselisihannya dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan.
“Yang terbaik yang bisa saya lakukan adalah diam,” katanya kepada Radio Inter Prancis. Daily Sabah melaporkan, Selasa (27/10).
“Tadi malam, Presiden, karena alasan yang tidak ada di antara kita yang bisa mengerti, menyebar melalui serangkaian tweet, benar-benar kehilangan kendali atas situasi,” kata Melenchon.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Dia menambahkan bahwa Macron “sebaiknya memikirkan tentang apa strateginya mengatasi Prancis yang sedang direndahkan, dihina, dan diejek, apa yang ingin dia lakukan, selain tweet?”
Awal bulan ini, Macron menggambarkan Islam sebagai agama “dalam krisis” dan mengumumkan rencana hukum yang lebih ketat untuk menangani apa yang disebutnya “separatisme Islam” di Prancis.
Beberapa negara Arab, serta Turki, Iran, dan Pakistan, mengutuk sikap Macron terhadap Muslim dan Islam. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina