Riyadh, 20 Rajab 1437/28 April 2016 (MINA) – Kelompok oposisi utama Suriah, Komite Negosiasi Tinggi (HNC,) telah mengancam akan memboikot pembicaraan damai babak berikutnya, kecuali pemerintah menghentikan pengeboman dan situasi di lapangan membaik.
“Ketika langkah-langkah nyata tidak diambil di lapangan, partisipasi delegasi HNC akan tetap ditangguhkan,” kata George Sabra, anggota delegasi oposisi Suriah, HNC pada Rabu (27/4), demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
HNC yang berbasis di Riyadh, meninggalkan perundingan resmi pekan lalu di Jenewa, setelah setidaknya 40.000 warga Suriah menyelamatkan diri dari pertempuran di dekat Aleppo, sesudah pasukan pemerintah terus menyerang oposisi di sana.
Kelompok pemantau Suriah mengatakan, setidaknya 35 orang, termasuk delapan anak-anak tewas di Aleppo pada Selasa lalu dalam serangan yang dilakukan oleh pemerintah.
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
Gencatan senjata antara pemerintah dan oposisi mulai berlaku pada 27 Februari, tapi kekerasan meningkat dalam beberapa hari terakhir dengan sedikitnya 100 warga sipil tewas dalam serangan udara, penembakan dan serangan roket sejak Jumat.
PBB mengatakan pada Rabu bahwa tidak ada tanggal yang telah ditetapkan untuk perundingan damai berikutnya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah