Jakarta, MINA – Majelis Ormas Islam (MOI) Indonesia mengecam serangan milisi Houthi ke sejumlah wilayah Arab Saudi beberapa hari lalu. MOI memandang, serangan milisi Houthi sebagai bentuk permusuhannya terhadap negara-negara Islam.
Perwakilan dari MOI, Ustaz Zaitun Rasmin mengatakan, organisasi, lembaga dan perhimpunan umat Islam perlu mengeluarkan pernyataan sikap terkait situasi ini. Menurut dia, serangan milisi Houthi sebagai upaya terstruktur untuk menyerang umat Islam.
“Kami dan semua kaum muslimin di banyak negara sebelumnya telah mengecam keras serangan milisi Houthi atas tempat terbaik di muka bumi ini, Makkah Al-Mukarromah,” ujar Zaitun saat pertemuannya dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi.
Dalam pertemuan yang digelar di Gedung DDII Jakarta itu, Ustaz Zaitun mengingatkan sejumlah pihak yang merasa ikut menyokong pendanaan dan peralatan milisi Houthi untuk menghentikan aktifitasnya. Jika terus berlanjut, Ustaz Zaitun menegaskan, itu hanya akan membuat instabilitas di kawasan Timur-Tengah.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Sementara itu, Dubes Saudi al-Shuaibi membantah tudingan dari beberapa pihak yang menyebutkan serangan balasan militer Saudi hanya mengincar masyarakat sipil Yaman. Menurut dia, tuduhan terhadap Saudi tidak memiliki dasar.
“Milisi Houthi menyerang Saudi dengan menggunakan rudal balistik yang memiliki daya jelajah cukup jauh. Selain itu rudal balistik juga memiliki akurasi sangat tinggi. Sementara balasan dari Saudi hanya menggunakan rudal-rudal biasa yang menargetkan kamp-kamp pelatihan milik milisi Houthi,” katanya.
Terkait serangan balasan Saudi, al-Shuaibi menegaskan, militer Arab Saudi sudah mengantongi ijin dari PBB. Selain itu, serangan tersebut juga merupakan kesepakatan bersama antar negara-negara Teluk dan juga permintaan langsung dari Pemerintah Yaman yang sah.
“Ini bukan ancaman untuk Arab Saudi saja tetapi juga ancaman bagi negara-negara kawasan,” tegasnya.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Al-Shuaibi menduga rudal balistik yang dimiliki milisi Houthi didapatkan dari Iran. Itu terlihat dari tulisan-tulisan yang ada di rudal itu. Rudal itu dibawa ke Yaman kemudian dirakit ulang oleh tenaga ahli yang dimiliki milisi Houthi. (L/R06/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi