Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk keputusan pendudukan Israel untuk menolak masuknya Ketua Delegasi Parlemen Eropa untuk Hubungan dengan Palestina, Mr Manuel Pineda, ke Palestina untuk kedua kalinya. Demikian dikutip dari Wafa, Sabtu, (18/2).
Dikatakan keputusan pendudukan Israel bertujuan menghalangi dia untuk menjalankan peran dan mandat penuhnya sebagai Ketua Delegasi untuk Hubungan Parlemen Eropa dengan Palestina.
“Langkah ini datang dalam upaya untuk membungkam perbedaan pendapat secara damai terhadap pendudukan ilegal [Israel]; pelarangan delegasi merupakan penghinaan nyata terhadap Parlemen Eropa oleh penguasa pendudukan dan menghalangi kegiatan lembaga yang dihormati ini,” kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan pers.
Perilaku yang tidak dapat diterima seperti itu,menurutnya bertujuan membungkam dan memfitnah suara-suara pro-keadilan yang dengan berani berbicara menentang kejahatan produktif dan sistemik Israel dan pelanggaran berat terhadap hak-hak Palestina dan kewajiban hukum internasional.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Pernyataan tersebut mendesak Presiden Parlemen Eropa dan negara-negara anggotanya untuk mengambil posisi yang jelas menentang pelarangan Mr. Pineda oleh pendudukan Israel, dan memikul tanggung jawab mereka dalam membelanya dan pekerjaannya yang tak ternilai. “Gagal melakukannya akan mengirim pesan serius ke semua anggota Parlemen yang vokal dan terhormat. Taktik ini tidak boleh menang. Mereka (Israel) pasti tidak berhasil.”
Ini adalah kedua kalinya Pineda ditolak, sebelumnya Mei tahun lalu, pendudukan Israel menolak tanpa alasan Pineda masuk ke Palestina untuk melihat dampak langsung dari kebijakan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina dan melihat efek kerjasama dengan Uni Eropa. (T/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi