Kairo, MINA – Pangeran Charles dari Inggris berkunjung ke kampus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, membicarakan toleransi dan kerukunan. Arab News melaporkan, Sabtu (20/11).
Imam Besar Al-Azhar Syaikh Dr. Ahmed Al-Tayeb menyebut Pangeran Charles sebagai seorang pemimpin yang bijaksana, bertanggung jawab, dan membawa suara Barat yang adil dalam pembicaraannya tentang Islam dan Muslimin.
“Kami membahas pentingnya mempromosikan dialog antaragama, krisis perubahan iklim, dan kebutuhan untuk menemukan solusi radikal untuk mengurangi bahayanya,” ujar Syaikh Al-Tayeb.
Pangeran Charles berdiskusi dengan para profesor dan mahasiswa tentang kerukunan dan toleransi antaragama.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Dia dan istrinya Camilla tiba di Kairo pada Kamis (18/11) untuk kunjungan dua hari. Mereka diterima oleh Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan istrinya. Dia juga bertemu dengan Paus Ortodoks Koptik Tawadros II.
Gareth Bailey, Duta Besar Inggris untuk Kairo, men-tweet: “Dari kemegahan piramida, hingga keajaiban Perpustakaan Alexandria yang baru, saya berterima kasih kepada PAngeran Charles karena telah datang ke sini. Saya berterima kasih kepada tuan rumah Mesir atas sambutan hangatnya.”
Ini merupakan kunjungan resmi kedua Pangeran Charles dan istrinya ke Mesir. Pertama mereka adalah pada tahun 2006, sebagai bagian dari tur dunia yang mencakup Arab Saudi, dengan tujuan mempromosikan pemahaman dan toleransi antaragama, mendukung inisiatif lingkungan, dan mendorong kesempatan kerja yang berkelanjutan dan pelatihan bagi kaum muda.
Ia juga mengunjungi Mesir pada Agustus 1981 bersama mendiang Putri Diana untuk bulan madu mereka, dan diterima oleh mendiang Presiden Anwar Sadat dan istrinya. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mi’raj News Agency (MINA)