Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENLU ARAB SAUDI : SEBAGAI PENJAJAH ISRAEL TIDAK BERHAK MEMBELA DIRI

Zaenal Muttaqin - Kamis, 14 Agustus 2014 - 03:50 WIB

Kamis, 14 Agustus 2014 - 03:50 WIB

761 Views

<a href=

Pangeran Saud Al Faisal bersama para menteri luar negeri saat pertemuan OKI di Jeddah (Foto: Arab News)" width="300" height="181" /> Pangeran Saud Al Faisal bersama para menteri luar negeri saat pertemuan OKI di Jeddah (Foto: Arab News)

Jeddah, 17 Syawwal 1435 / 13 Agustus 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri  Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Saud Al – Faisal mengatakan, tindakan membela diri kelompok perlawanan Palestina, Hamas, tidak dapat disamakan dengan kejahatan pembunuhan massal yang dilakukan Israel.

Berbicara pada konferensi pers usai memimpin pertemuan luar biasa para Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah, Pangeran Saud Al-Faisal mengecam Israel karena melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Anda tidak bisa menyamakan tindakan Hamas dengan Israel, karena subtansinya jelas berbeda,” katanya menanggapi pertanyaan apakah Hamas telah mengambil langkah-langkah yang memadai untuk mencari resolusi damai dari perang saat ini.

“Ini tidak adil, Anda tidak dapat menyamakan antara tindakan pembelaan Hamas dengan agresi Israel,”  katanya pula seperti dilaporkan Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (13/8).

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Bagaimana bisa Anda mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri sementara dia sebagai penjajah dan Anda tidak memberikan hak yang sama kepada Hamas?” katanya dengan nada bertanya.

Dikatakan, ketika Hamas menembakkan roket, itu dianggap sebagai teroris, sementara Israel berpikir bahwa mereka memiliki hak untuk membunuh ratusan dan ribuan orang Palestina hanya untuk mencari satu tentara, bukan? Dimana keadilan?” katanya lagi.

Pangeran Saud mengatakan, Israel adalah penjajah yang telah mencuri wilayah Palestina.

“Israel ingin menghancurkan Palestina dan membunuh seluruh penduduk sehingga dapat merampas lebih banyak tanah rakya Palestina,” katanya.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Sebagai penjajah, Israel tidak memiliki hak untuk membela diri. Tidak ada hukum, tidak ada hukum internasional yang bisa membvenarkan Israel, yang berarti tidak memiliki hak untuk membela diri,” tegasnya.

Dia mengatakan Israel harus menyetujui kesepakatan damai dengan Palestina jika ingin bertahan sebagai bangsa.

“Israel harus menyadari bahwa perdamaian adalah satu-satunya solusi untuk bertahan hidup,” katanya.

“Seperti yang kita lihat, Israel selalu melakukan teror dengan berbagai cara untuk mencapai tujuannya, dengan melanggar hukum, aturan, maklumat keagamaan atau pertimbangan kemanusiaan.”

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Dalam pidato pembukaan di markas OKI, Jeddah Madinah Road yang terkenal, di hadapan para menteri luar negeri, Pangeran Saud juga mengkritik sikap ummat Muslim.

“Belumkah kita terdorong untuk menghentikan Israel dari melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina, karena melihat adanya kelemahan bangsa, kerusakan dan perbedaan serta penyebaran penghasutan?” tanyanya.

Mengutip ayat Alquran, Pangeran Saud mengatakan, Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu masyarakat kecuali masyarakat itu mau merubahnya sendiri.

“Pertemuan ini tidak harus dilihat sebagai kelanjutan dari pertemuan sebelumnya. Ini bukan pertemuan belasungkawa. Sekarang adalah waktu untuk bertindak sebagai satu umat, “katanya.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Dia mengatakan dunia Islam itu seperti satu tubuh, jika salah satu bagian terganggu, maka seluruh tubuhnya sakit. Kita harus bersatu dalam menghadapi Israel. Musuh telah mengambil keuntungan dari perpecahan kita. Ketika umat Islam menumpahkan darah sesama Muslim, ini membuat kita lemah. Ketika salah satu negara mencoba untuk memperluas dengan mengorbankan yang lain, hal ini menciptakan perpecahan dan pertikaian.

Pangeran Saud mengatakan, Arab Saudi akan terus melakukan bagian tugasnya. Dia mengungkapkan,  bahwa Kerajaan telah berupaya dalam mendukung perjuangan Palestina di semua forum internasional.

Dia mengatakan Kerajaan telah resmi membantu sebesar $ 500 juta melalui Saudi Fund for Development sebagai bagian bantuan Arab Saudi untuk rekonstruksi Gaza. Hal itu diluar bantuan sebesar $ 300 juta yang diberikan kepada Kementerian Kesehatan Palestina dan Bulan Sabit Merah Palestina.

Kata dia, OKI akan berdiri sebagai salah satu pembela terhadap hak-hak rakyat Palestina dan akan membuat dunia menyadari bahwa Israel tidak bisa melanjutkan agresinya terhadap Palestina akan mengalami kerugian. Israel harus menyadari bahwa perdamaian adalah satu-satunya pilihan untuk kelangsungan hidupnya.

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

Sementara itu, Sekretaris Jenderal OKI Iyad Madani Ameen, menekankan bahwa pertemuan luar biasa para Menlu OKI adalah  untuk mengambil sikap dukungan organisasi yang kuat untuk rakyat Palestina dan mengerahkan segala upaya untuk menghentikan pertumpahan darah serta untuk membela hak-hak sah rakyat Palestina.

Dia juga mengatakan bahwa OKI telah melancarkan kasasi kepada masyarakat internasional dan lembaga-lembaganya untuk segera menghentikan agresi Israel dan untuk memasok bantuan kemanusiaan yang mendesak.

“Ini adalah pertemuan tingkat menteri kedua untuk berurusan dengan Palestina dalam sebulan. Yang terakhir adalah pada tanggal 10 Juli lalu,” katanya. (T/P07/IR )

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Anak-Anak Gaza yang Sakit Dirujuk ke Yordania

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Kolom
MINA TV