Jakarta, 18 Syawwal 1438/13 Juli 2017 (MINA) – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meyakini bahwa Aksi 171717 yang akan dilakukan serentak pada 17 Agustus 2017 pukul 17.00 WIB yang digagas TNI akan berjalan aman.
Dia pun merasa tersinggung ketika ada yang menyebut bahwa Aksi 171717 adalah Aksi Intoleran.
“Aksi 171717 adalah aksi doa bersama. Ini jelas bukan aksi intoleran,” kata Gatot kepada awak media di Komplek Senayan, Jakarta, Kamis (13/7).
Gatot mengaku heran dengan adanya isu yang menyebut bahwa Aksi Doa dan Ibadah sebagai aksi yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Loh doa kok khawatir bagaimana? Kamu berdoa khawatir enggak di Indonesia?,” katanya.
Lebih jauh, Gatot menegaskan kembali bahwa Aksi 171717 yang serentak dilakukan di semua markas TNI di Indonesia itu akan diadakan acara berdoa dan mengaji bersama untuk keutuhan bangsa Indonesia.
“Ada acara khataman Alquran dilakukan pada pukul 17.00 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB dilanjut dengan salat Maghrib berjamaah. Setelah itu berdoa bersama, dilakukan semua umat beragama juga ada Kristen, Hindu, Budha, Konghucu sama-sama mendoakan agar tidak terjadi perselisihan dan timbul rasa kasih sayang,” kata Gatot.
Gatot melanjutkan, bila masyarakat saling sayang menyayangi, hormat menghormati maka keutuhan bangsa bisa terjaga. Dan Indonesia akan menjadi negara yang disegani oleh negara lain karena posisinya yang memang diperhitungkan.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
“Jangan sampai negara kita terpecah, karena rakyatnya tidak bisa menjaga persatuan. Sekali lagi harus diingat, bangsa kita besar karena keberagaman yang semuanya dituang dalam Pancasila sebagai dasar negara,” katanya. (L/R06/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas