Erbil, MINA – Parlemen Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) Irak mengatakan akan bertemu pada Ahad (29/10) untuk mengaktifkan kembali kekuasaan Presiden Masoud Barzani yang dipaksa mundur setelah referendum kemerdekaan bulan lalu.
Parlemen mengumumkan pada Sabtu (28/10) bahwa sebuah pernyataan dari Barzani akan dibacakan pada pertemuan tersebut.
Pada Selasa (24/10) lalu, parlemen memutuskan untuk membekukan kegiatan Barzani, Wakil Presiden Kosrat Rasul dan Kepala Kabinet Presiden, Fuad Hussein. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Barzani mendapat penentangan dari para pengkritiknya setelah dia mengatur referendum 25 September tentang kemerdekaan Kurdi yang telah memicu krisis dengan pemerintah pusat Baghdad.
Pemerintah Baghdad telah memperdebatkan pemungutan suara yang dianggap tidak konstitusional, dan pasukannya telah menguasai wilayah sengketa dari pejuang Kurdi.
Partai oposisi utama Kurdistan, Gerakan Goran, meminta Barzani untuk mengundurkan diri setelah kehilangan wilayah di Kirkuk yang kaya minyak. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza