Jenin, MINA – Pasukan pendudukan zionis Israel mundur dari kota Jenin dan kampnya di bagian utara Tepi Barat saat waktu fajar, Kamis (23/5) setelah operasi militer yang berlangsung dua hari berturut-turut selama 40 jam.
Sumber-sumber media seperti dikutip dari Palinfo mengatakan, pasukan Israel mundur sepenuhnya dari kota Jenin dan kamp pada dini hari hari ini, menyusul operasi militer yang dimulai pada Selasa pagi lalu.
Saksi mata mengatakan, ratusan orang mulai kembali ke kamp dan memeriksa rumah dan harta benda mereka.
Sebelumnya, pasukan pendudukan melancarkan agresi besar-besaran terhadap kota dan kamp Jenin, sejak Selasa pagi (21/5), berlangsung selama kurang lebih 40 jam, dan mundur saat fajar hari ini.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Kota dan kamp mengalami penggerebekan besar-besaran terhadap rumah-rumah warga, operasi penangkapan, interogasi lapangan, dan serangan yang meluas. Hal itu mengakibatkan 12 warga Palestina syahid, termasuk 4 anak-anak, sedangkan 25 orang lainnya mengalami luka yang bervariasi, termasuk 4 orang yang lukanya tergolong serius.
Dalam agresi pendudukan di Jenin, kerusakan besar terjadi pada infrastruktur kamp, banyak rumah dan toko..
Pagi ini, seorang pemuda, Mustafa Jabarin dari kamp Jenin syahid akibat luka-lukanya setelah ditembak oleh pendudukan Zionis selama agresi mereka terhadap Jenin dan kamp.
Direktur Rumah Sakit Al-Razi, Fawaz Hammad, mengumumkan meninggalnya Mustafa Ibrahim Musa Jabareen (30) akibat luka yang dideritanya akibat peluru pendudukan kemarin.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Dengan syahidnya pemuda tersebut, jumlah korban syahid di kota Jenin dan kamp-kampnya sejak dimulainya agresi pendudukan pada Selasa pagi lalu telah meningkat menjadi 12 orang, termasuk empat anak-anak, seorang guru, dan seorang dokter.
Para syuhada tersebut adalah, seorang anak Waseem Ahed Jaradat (15), Sami Amin Ahmed Al-Qaisi (18 tahun), Mahmoud Fares Qarini (16 tahun), dokter spesialis bedah umum di Rumah Sakit Jenin, Aseed Jabareen (51), dan guru Allam Jaradat (48), dan siswa kelas sembilan Sekolah Dasar Putra Kedua Al Karama, Mahmoud Amjad Hamadna (15), Muammar Muhammad Deeb Abu Amira (50), Amir Issam Muhammad Abu Amira (22), Osama Muhammad Naeem Hujair, Bassem Mahmoud Saleh Turkman, Jihad Muhammad Talib (38).
Selama penyerangannya, pasukan pendudukan mendapat perlawanan sengit dari Brigade Al-Qassam, Brigade Al-Quds, dan Brigade Al-Aqsa, di mana bentrokan terjadi dan alat peledak diledakkan di dalam kendaraan.
Perlawanan Palestina, dengan berbagai faksinya, menghadapi invasi pendudukan dan melanjutkan pertempurannya untuk mempertahankan Jenin, kamp dan rakyatnya. Mereka meledakkan sejumlah alat peledak pada kendaraan pendudukan dan bentrok dengannya dalam bentrokan sengit di beberapa front.
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Brigade Al-Qassam di Jenin membenarkan bahwa mujahidin mereka telah menghadapi pasukan pendudukan dan kendaraan mereka yang menyerbu kota dan kamp tersebut sejak Selasa pagi.
“Kami, bersama saudara-saudara kami dari faksi lain, terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan pendudukan, termasuk menargetkan kendaraan musuh dengan alat peledak di berbagai wilayah di kota dan kamp Jenin,” ujarnya dalam pernyataan militer.
Brigade Al-Qassam di kota Arraba juga mengkonfirmasi keterlibatan mereka dalam pertempuran untuk mempertahankan Jenin.
“Kami mengonfirmasi bahwa kami menargetkan pasukan pendudukan di kota Jenin untuk mendukung saudara-saudara mujahidin kami,” katanya.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Di kota Jenin saja, pejuang perlawanan meledakkan setidaknya 10 alat peledak dan merusak 3 kendaraan militer selama bentrokan di kota tersebut. Pejuang perlawanan juga meledakkan 10 alat peledak dan merusak sebuah kendaraan militer selama bentrokan di kamp Jenin. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir