Nablus, MINA – Pasukan Sarang Singa atau disebut “Arin al-Aswad” di Nablus, Palestina mengumumkan pada Ahad dini hari (9/4) telah menembak mati Zuhair Khalil seorang agen informan Israel yang membantu dalam pembunuhan lima pejuang, termasuk pendiri Pasukan Sarang Singa, Mohammed al-Azzeh, tahun lalu.
Dalam video yang berdurasi lima menit menyebar melalui media sosial, menunjukkan Zuhair Khalil memberikan pengakuan tentang keterlibatannya dalam bekerja untuk intelijen Israel.
Zuhair mengungkapkan bahwa dia mengumpulkan informasi yang membantu dalam pembunuhan para syuhada Mohammad al-Azzeh, Abdul Rahman Sabah, Adham Barouk “Al-Shishani”, Mohammad Dakhil, dan Ashraf al-Mabaslat. Demikian dilaporkan media Alaraby, Selasa (11/4).
Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Sarang Singa mengatakan, pihaknya akan menjelaskan segala sesuatu yang diperlukan kepada masyarakat setelah prosedur keamanan tertentu selesai dilakukan.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Untuk setiap pengkhianat yang menjual agamanya, hatinya, kehormatannya, dan negaranya, rahasia Anda telah terungkap dan keburukan Anda telah terbuka. Kami mengawasi Anda di mana saja dan tidak ada yang dapat melindungi Anda.” Katanya.
Berita tentang pembunuhan agen itu disambut dengan baik oleh warga, terutama keluarga korban, yang menyatakan kepuasannya dan harapannya bahwa pembunuhan ini akan menjadi pelajaran bagi orang lain.
Eksekusi terhadap pemuda 22 tahun itu dilakukan di Kota Tua setelah dia ditahan oleh Sarang Singa selama dua hari.
Dalam rekaman video pengakuannya Zuhair mengaku terpaksa menjadi mata-mata negara Zionis itu gegara dijebak bermain seks dengan seorang gay dari Israel. Ternyata percintaan mereka direkam oleh kamera video.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
“Lelaki gay bercinta dengan saya itu ternyata orang merekrut saya menjadi intel Israel dan dia bekerja dengan militer Israel,” kata Zuhair.
Karena takut video itu tersebar, dia menuruti perintah untuk datang ke Huwarah, kota kecil di selatan Nablus, dan bertemu kapten intelijen Israel mengaku bernama Anwar. Dia memberi misi pertama untuk Zuhair.
Setiba di rumah, sesuai perintah, Zuhair kemudian menelepon Anwar. Dia lalu diberi tugas menguntit sejunmlah anggota senior Sarang Singa dari jarak dekat. Dia lantas mengikuti target selama beberapa kali. Terakhir, sasaran berada di sebuah masjid.
“Saya lalu menelepon dia (perekrut saya) dan memberitahu target sedang duduk di masjid,” ujar Zuhair. Dia mengaku kemudian diberi sebungkus rokok dan uang sebanyak 500 shekel.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Perekrut saya lalu meminta saya pergi ke Israel. Saya lantas ke sana dan tadinya berpikir akan diberi sebuah pekerjaan. “Ternyata saya diberi misi baru lagi,” tuturnya.
Setelah kejadian itu, polisi meningkatkan keamanan di area tersebut dan bentrokan terjadi antara mereka dan warga yang berkumpul di Kota Tua Nablus yang menentang pemerintah.
Pasukan “Arin al-Aswad” adalah kelompok pejuang Palestina yang dikenal karena aktivitas militan mereka melawan pendudukan Israel di Tepi Barat. (T/RA-1/RS2)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara