Roma, 16 Jumadil Akhir 1437/25 Maret 2016 (MINA) – Pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Francis, mengunjungi pusat pengungsi di Castelnuovo di Porto, di luar Roma, untuk mencuci dan mencium kaki pengungsi Muslim.
Paus merayakan Paskah dengan upacara pembasuhan kaki tradisional di saat sentimen anti-Muslim dan anti-imigran telah meningkat setelah serangan bom di Brussels dan Paris.
Dikutip dari Al Jazeera, Paus juga membasuh dan mencium kaki pengungsi Ortodoks, Hindu dan Katolik.
Paus Francis merayakan Paskah Minggu upacara pembasuhan kaki tradisional di sebuah penampungan pengungsi di Castelnuovo di Porto, di luar Roma, meresmikan periode paling serius dari musim Paskah Gereja Katolik.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Ritual pembasuhan kaki merupakan ritual yang merujuk pada pembasuhan kaki Yesus yang dilakukan sebelum apa yang dalam kepercayaan Kristen disebut “disalib”, dan dimaksudkan sebagai isyarat layanan.
Paus disambut dengan spanduk bertuliskan “Selamat Datang” oleh para pengungsi. Sebagian kecil dari 892 pencari suaka yang tinggal di penampungan menghadiri ritual itu.
Aturan Vatikan telah lama menyerukan, hanya laki-laki yang berpartisipasi dalam ritual.
Tapi setelah bertahun-tahun aturan itu diterapkan, pada Januari lalu, Paus Francis mengubah peraturan secara eksplisit dengan mengizinkan perempuan dan anak perempuan untuk berpartisipasi.
Vatikan mengatakan pada Kamis bahwa empat perempuan dan delapan laki-laki telah dipilih.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Para wanita itu termasuk seorang warga Italia yang bekerja di pusat penampungan dan tiga migran Kristen Koptik Eritrea.
Yang laki-laki termasuk empat orang lainnya dan seorang Katolik dari Nigeria dan tiga orang Muslim dari Mali, Suriah dan Pakistan, serta seorang Hindu dari India. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka