Jenewa, Swiss, MINA – Sekitar 249 pengungsi Rohingya telah meninggal di perbatasan Bangladesh-Myanmar sejak 31 Agustus, sebuah badan PBB mengatakan pada Jumat (3/11).
Lebih dari 607.000 orang Rohingya telah melarikan diri dari negara Rakhine di Myanmar karena pasukan keamanan dan gerombolan Budhis telah membunuh pria, wanita dan anak-anak, menjarah rumah dan desa-desa yang dibakar.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dari Jenewa mengatakan, di seluruh dunia, 4.866 pengungsi meninggal sepanjang 2017 ini, atau 16 orang per hari, World Bulletin melaporkan.
“Kematian di Laut Mediterania terus berlanjut dan menjadi mayoritas korban jiwa migran dunia – yang sekarang mencapai 2.839 untuk tahun ini, atau hampir 60% dari total korban 2017. “Tahun lalu di wilayah tersebut mencatat korban tewas sebanyak 4.150 migran,” kata IOM.
Baca Juga: Israel Rebut Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan Suriah
Siprus telah menjadi jalur baru menuju benua Eropa ketika jumlah pengungsi yang memasuki wilayah Eropa lainnya melalui laut pada tahun 2017 menurun, kata IOM.
Sekitar 105 pengungsi menggunakan rute ini untuk mencapai pulau tersebut pada tahun 2017 dan 850 pengungsi secara total tiba di Siprus dengan kapal, hampir tiga kali lipat dari dari total 345 migran pada 2016.
Data menunjukkan sekitar 150.982 pengungsi memasuki Eropa oleh Mediterania sepanjang 2017, menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 335.158.
Tahun ini bisa menjadi tahun pertama sejak 2013 bahwa penyeberangan Laut Mediterania oleh migran berada di bawah ambang batas 200.000 orang.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Kedatangan migrant di Italia dan Yunani, totalnya sekitar 204.000 pada tahun 2014 dan meningkat dua kali lipat menjadi 355.000 pada tahun 2016 setelah mencapai satu juta (1.007.000) di tahun 2015,” kata IOM. (T/R11/P1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Oposisi Suriah Tumbangkan 61 Tahun Rezim Assad, Tahanan Dibebaskan
http://www.worldbulletin.net/todays-news/195590/un-16-refugees-a-day-died-in-2017
Baca Juga: Universitas AS dan Kanada Sewa Perusahaan Keamanan Israel untuk Redam Aksi Pro-Palestina
Baca Juga: Qatar Komitmen Lanjutkan Mediasi Gencatan Senjata di Gaza