Aden, 4 Jumadil Awwal 1438/1 Februari 2017 (MINA) – Pejabat tinggi kemanusiaan PBB di Yaman pada hari Selasa (31/1) mengungkapkan kekhawatirannya tentang kehidupan warga sipil yang terjebak dalam pertempuran di dua pantai kota Laut Merah.
Pasukan Tentara Yaman yang didukung oleh koalisi negara Arab terus bergerak di utara kota Al-Mokha dan Dhubab pekan lalu dalam upaya menyingkirkan pasukan militan Houthi dari pelabuhan Laut Merah yang strategis.
“Saya sangat prihatin tentang keselamatan dan kesejahteraan warga sipil di kota Dhubab dan Al-Mokha di Provinsi Taiz,” kata Koordinator Kemanusiaan PBB di Yaman Jamie McGoldrick dalam sebuah pernyataan, demikian Arab News memberitakan.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Ia mengungkapkan bahwa serangan udara yang berulang, penembakan dan serangan penembak jitu di dan sekitar kota Al-Mokha telah menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil dan membuat aktivitas di lapangan berhenti, termasuk pasar utama dan sistem pasokan air.
Sekitar 20.000 hingga 30.000 orang terjebak di Al-Mokha dan membutuhkan bantuan. Namun, pertempuran sengit telah menghambat akses yang aman bagi badan-badan bantuan.
Pasukan Houthi menyerang sebuah kapal perang Arab Saudi yang ditempatkan di pantai pada Senin (30/1) malam, menyebabkan ledakan yang menewaskan dua anggota awak dan melukai tiga orang lainnya, SPA memberitakan.
Houthi mengatakan mereka telah meluncurkan rudal balistik ke sebuah pangkalan militer koalisi di pulau Zuar, Laut Merah, antara Yaman dan Eritrea.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Sementara itu, polisi lokal mengatakan bahwa pasukan keamanan Yaman menewaskan pemimpin Al-Qaeda di Provinsi Lahj dalam serangan hari Selasa.
Ammar Qaid yang dikenal sebagai emir Al-Qaeda di Lahj, tewas dalam baku tembak dengan pasukan “kontra-terorisme” setelah menolak untuk menyerah.(T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)