Jakarta, 23 Syawwal 1436/8 Agustus 2015 (MINA) – Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Masduki Baidlowi mengatakan, bahaya radikalisme agama derajatnya sama dengan bahaya liberalisme ekonomi terhadap rakyat.
Sebab, menurutnya, radikalisme agama dapat menjadi sebab rakyat saling mengkafirkan orang lain, lalu menghalalkan darah orang lain, dan menghancurkan sendi-sendi berbangsa dan bernegara.
“Ini sama dengan liberalime ekonomi yang juga akan menyengsarakan rakyat, yang menyebabkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin makin. Akibatnya berikutnya sendi-sendi kesatuan juga akan hancur,” kata Masduki saat dihubungi Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Menurutnya, dengan kepemimpinan baru PBNU, umat berharap bisa membendung dua ekstrimisme yang sama-sama berbahaya tersebut, yaitu radikalisme agama dan liberalisme ekonomi
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Kepedulian pimpinan organisasi masyarakat ormas seperti PBNU dan ormas lainnya, tentu akan sangat efektif bila juga didukung oleh kepimpinanan pemerintahan yang ada, ujarnya.
Ia menilai KH Said Aqil Siradj dan KH Ma’ruf Amin sebagai pimpinan PBNU sangat peduli untuk menghalau kedua gerakan tersebut, terutama terhadap gerakan liberalisme ekonomi.
“Namun ada kesan pemerintah cenderung melakukan pembiaran terhadap liberalisme ekonomi,” katanya.
KH Ma’ruf Amin selama ini dikenal sangat aktif di berbagai kegiatan seperti Majelis Ulama Indonesia atau gerakan bank Islam. Sementara KH Said Aqil Siradj juga sangat aktif berperan dalam forum-forum dunia Islam dalam kapasitasnya sebagai ketua umum PBNU.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Jadi ini sebuah pasangan yang serasi untuk duet pemimpin NU menghadapi berbagai tantangan baik nasional atau dunia Islam,” terang Masduki. (L/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain