Jakarta, MINA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan akan mendirikan akademi kepemimpinan nasional NU yang menjadi wadah melatih kepemimpinan, tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.
“Salah satu hasil dari rapat adalah ingin mewujudkan pendidikan kepemimpinan dengan pihaknya akan bekerja dalam jaringan lokal dan internasional di Timur Tengah, Amerika Serikat, Eropa dan Afrika,” kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers usai rapat pleno di Jakarta, Ahad (29/7).
“Akademi ini kita umumkan sekarang, saat ini, tapi baru akan kita mulai tahun depan. Programnya sendiri baru akan kita mulai tahun depan tapi kami umumkan untuk memberi kesempatan kepada kader-kader Nahdlatul Ulama mempersiapkan diri,” ujarnya.
Dia meminta para kader mempersiapkan diri karena untuk bisa mengikuti program pendidikan kepemimpinan itu perlu memenuhi syarat, antara lain memiliki skor TOEFL Bahasa Inggris sebesar 650 poin dan diutamakan bagi mereka yang juga cakap berbahasa Arab.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Dia menjelaskan, NU juga akan mengadakan tes menyangkut pemahaman sosial, ekonomi dan politik dalam negeri serta geopolitik internasional sebagai syarat pengetahuan dasar kepesertaan.
“Juga akan diseleksi dengan ikut tes untuk mendapatkan kader-kader dengan karakter paling unggul di antara mereka yang ingin mengikuti program ini,” jelasnya.
KH Yahya Staquf meminta agar para kader yang ingin mengikuti pendidikan kepemimpinan itu untuk mempersiapkan diri, karena rencananya akademi tersebut akan dimulai Agustus.[ []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina