Dubes Pakistan Temui Ketum PBNU Bahas Isu Kashmir

Jakarta, MINA – Duta Besar (Dubes) Pakistan untuk Indonesia Muhammad Hassan bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU K.H di Jakarta, Selasa (8/3). Dalam pertemuan tersebut, menyoroti masalah yang dihadapi dunia Islam, termasuk isu ekstremisme agama, Islamofobia di Barat, Afghanistan, serta masalah Jammu dan Kashmir yang diduduki India.

Keduanya bertukar pikiran tentang kerja sama bilateral dalam masalah Kashmir. Dubes Pakistan juga memberikan informasi terbaru tentang situasi di Indian Illegally Occupied Jammu Kashmir (IIOJK) dan kebangkitan Islamofobia di India.

Dubes Pakistan menekankan, Indonesia harus menggunakan hubungan baik dan menekankan India untuk menghentikan kebijakan anti-Muslimnya, terutama di IIOJK.

Selain itu, Dubes Hassan menggarisbawahi perlunya menjalin hubungan erat dan kolaborasi komunitas serta organisasi keagamaan kedua negara.

Hal tersebut ditanggapi positif oleh Ketua PBNU dengan menyatakan niatnya bekerja dengan Majelis Ulama Pakistan untuk mempromosikan kerukunan umat beragama dan memerangi Islamofobia.

Gus Yahya menjelaskan, kondisi yang dialami Pakistan sekarang ini seharusnya juga menjadi kesadaran dan perhatian bagi Indonesia untuk turut membantu mencari solusi dari permasalahan-permasalahan negara tersebut.

“Seharusnya Indonesia juga punya peluang dan potensi untuk membantu menemukan suatu arah menuju solusi dari berbagai masalah yang sedang berlangsung,” ucap pria kelahiran 1966 itu seperti dikutip dari NU Online.

Gus Yahya memaparkan, tuntutan bagi Nahdlatul Ulama untuk membantu Pakistan itu menjadi lebih besar karena selain Indonesia memiliki hubungan erat dengan Pakistan dalam lintas sejarah, komunitas muslim di sana juga memiliki tradisi yang sangat mirip dengan warga nahdliyin.

“Pakistan dan Indonesia memiliki hubungan dekat yang panjang, masyarakat muslim di Pakistan memiliki warisan tradisi yang mirip dengan tradisi yang diwarisi oleh Nahdlatul Ulama di sini,” ujar pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu

Gus Yahya juga menyoroti pentingnya Sesi ke-48 Pertemuan Menteri Luar Negeri negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang akan diadakan di Islamabad bulan ini, Dubes menyatakan bahwa masalah tersebut. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.