Washington, MINA – Serangan pesawat tak berawak AS di Afghanistan akhir pekan ini menewaskan Ayman Al-Zawahri, pemimpin Al-Qaeda yang menggantikan Osama bin Laden yang sebelumnya juga terbunuh dalam serangan anti teror AS beberapa tahun lalu.
Presiden AS Joe Biden akan mengumumkan pembunuhan itu Senin (1/8) waktu AS, memberikan kemenangan kontraterorisme yang signifikan hanya dalam waktu 11 bulan setelah pasukan Amerika meninggalkan perang dua dekade di Afghanistan, Arab News melaporkan.
Serangan itu dilakukan oleh Badan Intelijen Pusat (CIA), sebagaimana dikonfirmasi oleh lima orang pejabat yang mengetahui masalah tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim sebelum Presiden Biden secara resmi mengumumkannya.
Pejabat dan mantan pejabat saat ini mulai mendengar kabar itu pada Ahad sore (31/7) bahwa Al-Zawahri telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak, tetapi pemerintah menunda merilis informasi sampai kematiannya dapat dikonfirmasi, menurut seorang sumber.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Pejabat Gedung Putih menolak untuk mengkonfirmasi Al-Zawahri tewas, tetapi mencatat dalam sebuah pernyataan bahwa Amerika Serikat berhasil melakukan operasi kontraterorisme terhadap target signifikan Al-Qaeda, dan menambahkan bahwa “tidak ada korban sipil.”
Rumah tempat Al-Zawahri berada ketika dia dibunuh dimiliki oleh seorang pembantu utama pemimpin senior Taliban Sirajuddin Haqqani, menurut seorang pejabat intelijen senior.
Pejabat itu juga menambahkan bahwa tim darat CIA dan pengintaian udara yang dilakukan setelah serangan pesawat tak berawak mengkonfirmasi kematian Al-Zawahri. Perencanaan operasi dimulai enam bulan lalu, tetapi diintensifkan dalam dua bulan terakhir, kata pejabat itu.
Sebuah pernyataan dari pemerintah Taliban Afghanistan mengkonfirmasi serangan udara tersebut, tetapi tidak menyebutkan Al-Zawahri atau korban lainnya.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Taliban mengatakan “sangat mengutuk serangan ini dan menyebutnya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip internasional dan Perjanjian Doha,” pakta AS 2020 dengan Taliban yang menyebabkan penarikan pasukan Amerika.
“Tindakan seperti itu merupakan pengulangan dari pengalaman gagal selama 20 tahun terakhir dan bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat, Afghanistan, dan kawasan,” kata pernyataan itu.
Al-Zawahri adalah salah satu pemimpin penting yang membentuk Al-Qaeda, pertama sebagai wakil Osama bin Laden sejak 1998, kemudian menjadi penggantinya.
Bersama-sama, dia dan bin Laden mengarahkan senjata gerakan jihad untuk menargetkan Amerika Serikat, diduga melakukan serangan paling mematikan yang pernah ada di tanah Amerika pada 11 September 2001 pada Menaa Kembar New York. (T/RI-1)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka