Pejabat Palestina: Israel ‘Secara Sistematis Membunuh’ Pasien Palestina di Gaza

Ilustrasi: Seorang pria Palestina menerima perawatan medis di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza (Foto: File/MEMO)

Gaza, MINA – Seorang pejabat senior Palestina di Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menuduh Israel melakukan tindakan yang ‘secara sistematis membunuh’ pasien Palestina di Gaza  yang diblokade itu, dengan menghalangi masuknya perangkat medis diagnostik ke rumah sakit setempat.

“Selama lebih dari 18 bulan, pendudukan Israel telah menghalangi masuknya puluhan perangkat radiologi, perangkat laboratorium, endoskopi bedah, mikroskop operasi mata, dan kateter jantung,” kata Ibrahim Abbas, Direktur Unit Pencitraan di Kementerian Kesehatan kepada The New Arab, Kamis (5/1).

Ia mengatakan, diperlukan beberapa alat kesehatan untuk mendiagnosis kasus pasien secara akurat oleh dokter dan menentukan jenis intervensi medis yang diperlukan, baik bedah maupun terapeutik.

Baca Juga:  Wisata Rumah Ibadah Bagi Anak untuk Belajar Toleransi, Bagaimana Menurut Islam?

Abbas lebih lanjut menjelaskan bahwa beberapa alat medis juga digunakan dalam operasi yang rumit, seperti bedah saraf, menstabilkan patah tulang dan tulang belakang, serta memasang stent pada pasien dengan jantung dan pembuluh darah, yang meringankan penderitaan pasien, terutama dengan keausan dan robekan alat kesehatan lama di wilayah tersebut.

Dia menekankan bahwa kekurangan dan kerusakan perangkat ini mencegah pasien mendapatkan perawatan yang diperlukan, yang menyebabkan beberapa kematian.

Pada gilirannya, puluhan ribu pasien akan terpaksa menunggu lama, terkadang melebihi 12 bulan, hingga mereka dapat menjalani operasi penyelamatan jiwa.

Biasanya, tidak mudah bagi Kementerian Kesehatan di Gaza untuk membeli alat kesehatan pemeriksaan dan bergantung pada donor Arab dan internasional untuk memasukkannya ke daerah kantong pantai yang miskin itu.

Baca Juga:  Ini Bacaan Doa untuk Orang yang Akan Berangkat Ibadah Haji

Berdasarkan proses yang rumit, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas harus membuktikan kepada para donor bahwa perangkat medis akan digunakan di dalam rumah sakit umum dan tidak dalam ‘penggunaan ganda’ yang pasti akan ditolak oleh Israel. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf