Jakarta, 16 Rabi’ul Awwal 1437/27 Desember 2015 (MINA) – Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, Kamaruddin Amin, mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan Universitas Islam Internasional di Indonesia akan dilaksanakan pada tahun depan.
“Mudah-mudahan tahun depan sudah peletakan batu pertama, mungkin belum langsung menerima mahasiswa, tapi istilahnya launching,” kata Kamaruddin.
Dia menjelaskan, universitas itu akan dibangun dengan luas tanah ratusan hektar dan berlokasi pasti antara dua tempat di Jawa Barat, yaitu Sentul dan Depok.
“Dananya dari negara dan butuh angggaran besar. Tanahnya sudah ada, ratusan hektar, sekarang membangun infrastruktunya,” ungkap Kamaruddin saat ditemui Miraj Islamic News Agency (MINA) dalam acara diskusi pendidikan oleh Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) di Kemenag beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Sebelumnya, Indonesia berniat mendirikan Universitas Islam Internasional sebagai pusat studi Islam dunia dan menjadi sentral peradaban Islam di bidang pendidikan. Universitas ini hanya membuka program S2 dan S3 serta akan menerima mahasiswa internasional.
Menurut Kamaruddin, Ide ini sangat didukung oleh pemerintah, khususnya Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar, ekonomi kita kuat.
Wapres telah mengundang Menteri Agama, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Menteri Keuangan, serta Bapenas sudah dipertemukan untuk membahas rencana pembangunan Universitas Islam Internasional.
Ia menambahkan, langkah ini adalah sebuah ide cerdas dan besar serta ingin direalisasikan. Jadi, tidak perlu khawatir. “Kalau tidak pernah bercita-cita besar, Anda tidah akan jadi orang besar,” ujarnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Saat ini, yang menjadi tantangan adalah biaya karena jika ingin menjadi Universitas Islam Internasional terbaik dunia tentu dibutuhkan dana mencapai triliunan.(L/M02/R05)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat